‪ Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Ansari Bukhari melantik atase perindustrian Brussels dan Jepang untuk penyegaran bagi setiap pemegang jabatan.

"Memang diperlukan penyegaran, dan kedua orang yang kami lantik hari ini sudah melewati tahap seleksi, penilaian dan sudah kami sampaikan ke Kementerian Luar Negeri," ujar Ansar Bukhari di Jakarta, Senin.

Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian, mantan Kepala Bagian Rencana Program Sektoral dan Regional Biro Perencanaan Kemenperin Putu Juli Ardika diangkat sebagai Atase Perindustrian pada Kedutaan Besar Republik Indonesia di Brussels menggantikan Sinta Rismayani.

Sementara mantan Kepala Bidang Hubungan Antar Lembaga pada Pusat Komunikasi Publik Kemenperin Doddy Rahadi diangkat sebagai Atase Perindustrian pada Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo.

Ansari mengatakan, jabatan atase perindustrian mempunyai peran yang sangat penting dan strategis khususnya untuk peningkatan kerjasama internasional di bidang industri dan memfasilitasi kepentingan sektor industri nasional di luar negeri.

Menurut Ansari, Kemenperin saat ini memiliki tiga atase, yakni di Brussels, Tokyo dan Taipei, yang semula terdapat juga di Washington, Riyadh dan Wina.

"Setelah pembagian perindustrian dan perdagangan dipisah kembali, maka yang ada tinggal tiga. Mengapa tiga itu, karena Brussels dianggap mewakili negara-negara Uni Eropa, jadi perlu dipertahankan. Kemudian, di Jepang dipertahankan karena memiliki investasi terbesar di Indonesia," kata Ansari.

Di Taipei, lanjut Ansari, itu terkait dengan adanya Kamar Dagang dan Industri Taiwan (TETO) di Indonesia dan banyaknya kerja sama antar kedua negara.

Ansari berharap, kedua atase yang baru dilantik mampu membuka peluang dan kerja sama bagi industri Indonesia di negara setempat, serta melindungi masuknya barang-barang yang tidak berkualitas ke tanah air. (*)

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014