Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.(*)
Jakarta (ANTARA News) - Legislator Poempida Hidayatulloh mengatakan banyak kalangan buruh dan TKI yang mengeluhkan wacana rotasi dirinya dari Komisi IX ke Komisi VIII oleh Fraksi Partai Golkar.

"Banyak keluhan dari teman-teman buruh dan TKI atas wacana rotasi saya. Mereka mengharapkan saya tetap (di Komisi IX) untuk menyelesaikan masalah-masalah ketenagakerjaan yang masih pending, seperti tunjangan yang belum cair, urusan outsourcing, masalah TKI. Kalau saya dirotasi, maka kelak tidak bisa berbuat banyak," kata Politisi Partai Golar itu di Jakarta, Kamis.

Fraksi Partai Golkar sebelumnya dikabarkan merotasi sejumlah politisinya di DPR RI yang kedapatan mendukung Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014.

Rotasi itu ditengarai sebagai sanksi bagi kader yang tidak mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa layaknya keputusan partai melalui Ketua Umum Aburizal Bakrie.

Poempida mengatakan hingga saat ini dirinya belum mendapatkan surat resmi terkait kabar rotasi itu. Dia juga telah menanyakan hal tersebut ke Pimpinan Fraksi Partai Golkar Setya Novanto.

"Berdasarkan keterangan Pak Setya Novanto, katanya rotasi itu bukan merupakan sanksi. Tapi, kata Pak Tantowi Yahya (Wakil Sekjen Golkar), rotasi itu memang wujud sanksi," ujar Poempida.

Poempida berharap dirinya tidak dirotasi oleh partai. Namun dia mengaku tetap pada pendiriannya mendukung pasangan Jokowi-JK.

"JK kader terbaik Golkar, saya merasa tidak ada yang salah dengan keputusan ini. Untuk saat ini yang penting fokus pemenangan Jokowi-JK, kalau untuk perkara ini (rotasi) setelah Pilpres ada waktu konsolidasi lagi," ujar dia.

Lebih jauh Poempida menekankan bahwa dirinya tidak ingin mundur dari Partai Golkar hanya gara-gara mendukung Jokowi-JK. Baginya Golkar tetap merupakan landasan perjuangannya.

"Saya memperjuangkan diri ini dari tahun 1995. Untuk apa saya mundur dari Golkar. Golkar platform perjuangan saya," ujar pria yang saat ini didaulat sebagai anggota tim debat pemenangan Jokowi-JK itu.

Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
(R028/T007)

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014