Kemajuan ekonomi, perdagangan dan teknologi tidak boleh menjauhkan masyarakat dari agama,"
Batam (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan kemajuan pertumbuhan ekonomi dan perdagangan jangan sampai menjauhkan masyarakat dari agama karena akan membawa kemunduran dan keruntuhan dari suatu bangsa.

"Kemajuan ekonomi, perdagangan dan teknologi tidak boleh menjauhkan masyarakat dari agama," kata Presiden Yudhoyono saat membuka MTQ Nasional XXV 2014 di Kota Batam, Kepulauan Riau, Jumat malam.

Menurut Presiden, MTQ ke-25 diselenggarakan di Kota Batam yang merupakan salah satu gerbang utama perekonomian di Indonesia bagian barat memberi pesan bahwa derap perdagangan industri dan jasa tidak boleh meminggirkan peran agama.

SBY memaparkan, nilai-nilai agama sangat penting bagi kehidupan antara lain karena selain memperkuat keimanan dan ketakwaan juga meningkatkan etos kerja.

Presiden juga mengemukakan, MTQ kali ini mengangkat tema yang besar yaitu bagaimana membawa akualisasi nilai-nilai Alquran dapat membawa bangsa menjadibangsa yang maju, unggul, dan bermartabat, serta dapat memenangkan persaingan global.

"Pembudayaan membaca, menghafal, memahami, dan mengamalkan Alquran merupskam esensi utama Alquran," katanya.

Sementara itu, Menko Kesra Agung Laksono mengatakan, MTQ telah membudaya di Tanah Air karena dilakukan dari tingkat desa berjenjang hingga ketingkat nasional.

Menurut Agung, saat ini minat remaja dalam membaca Alquran telah berkembang sangat pesat dan memberikan dampak positif terhadap moral masyarakat yang semakin kompleks permasalahannya.

"Alquran tidak hanya dibaca dan dihafal tetapi harus dijadikan sebagaipedoman perilaku kehidupan sehari-hari," ujar Menko Kesra.

Rangkaian kegiatan MTQ XXV di Batam yang berlangsung 4 --14 Juni itu juga diisi dengan pawai taaruf dan pameran produk kreatif serta bazar.

Sedangkan acara inti dilaksanakan pada 7 hingga 12 Juni, tersebar di berbagai lokasi, yakni Aula Lembaga Adat Melayu, Dataran Engku Putri, Aula Siskohat PIH Batam, Masjid Baiturahim, Aula BP kawasan lantai 3, Universitas Batam (Uniba) dan Asrama Haji Batam.

Sebelumnya, Presiden Yudhoyono di Batam juga telah bertemu Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam pada Kamis (5/6) malam.

Menurut Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa, pertemuan berupa jamuan makan malam itu juga untuk mempererat jalinan hubungan yang telah berjalan baik dan berkelanjutan selama ini.(*)

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014