Vatikan (ANTARA News) - Paus Fransiskus akan mengadakan misa untuk rujuk dan perdamaian di semenanjung Korea sebagai puncak lawatannya ke Korea Selatan pada Agustus, kata Vatikan pada Rabu.

Sri Paus, yang melakukan perjalanan pertama ke Asia sejak terpilih pada Maret 2013, dijadwalkan mengunjungi Korea Selatan, 13-18 Agustus untuk menghadiri pertemuan Pemuda Katolik dari seluruh Asia, lapor Reuters.

Menurut acara perjalanan itu, yang disiarkan Vatikan pada Rabu, Paus akan menuntaskan perjalanannya pada 18 Agustus dengan Misa untuk Rujuk dan Perdamaian di Katedral Myeong-dong di ibukota Korea Selatan.

Kedua Korea -- Utara dan Selatan -- terpecah sejak perang Korea, yang membuat jutaan keluarga terpisah. Kedua negara itu berada dalam ketegangan hampir senantiasa sejak perang pada 1953 tersebut.

Korea Selatan pada Senin memulangkan lima nelayan Korea Utara, yang diselamatkan saat kapal mereka tenggelam di pantai timur pada pekan lalu, kata pejabat pemerintah.

Pemulangan tersebut dilakukan pada pukul 04.00 petang waktu setempat di perbatasan bersama desa Panmunjom, kata Menteri Penyatuan Korea Selatan.

Kelima nelayan tersebut diselamatkan kapal penjaga pantai Korea Selatan pada akhir pekan sebelumnya dan meminta dipulangkan ke Utara.

Pada awal Juni, Seoul membuat marah Pyongyang dengan menolak memulangkan dua nelayan Utara, yang minta tinggal di Selatan, setelah kapal terseret hingga perbatasan laut dan diselamatkan.

Korea Utara tidak mengakui perbatasan laut bersengketa itu dan pelanggaran perbatasan oleh kapal nelayannya sering terjadi.

Kebijakan Korea Selatan adalah mengizinkan nelayan memutuskan akan kembali ke Utara atau tidak.

Setiap tahun, ratusan warga Korea Utara kabur dari tanah kelahiran terkucil mereka.

Sebagian besar dari mereka menyeberang ke Tiongkok kemudian menuju negara ketiga, seperti, Thailand sebelum ke Korea Selatan.

Pelarian dengan sengaja melintasi perbatasan laut atau darat di antara kedua Korea tersebut sangat jarang terjadi.

Pemerintah Korea Selatan pada awal Juni mendesak Korea Utara membebaskan seorang penginjil asal Selatan, Kim Jong Uk, yang oleh pengadilan Utara dijatuhi hukuman kerja paksa seumur hidup dengan tuduhan melakukan kegiatan mata-mata dan mendirika gereja bawah tanah.


Penerjemah: Boyke Soekapdjo

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014