Jakarta (ANTARA News) - Jalur Mikrolet M01 jurusan Kampung Melayu- Pasar Senen diusulkan dipecah menjadi tiga trayek, sehingga angkutan tersebut dapat menjadi feeder (pemasok penumpang) Busway koridor V (Kp Melayu-Ancol). Usulan tersebut diajukan oleh Unit Mikrolet, Bemo dan Angkutan Keempat (Mimo Angkupat) Organda DKI Jakarta dalam pertemuan dengan Dinas Perhubungan DKI yang berlangsung Jumat (6/10) pekan lalu. "Dalam pertemuan itu sementara kita sepakati untuk mencari alternatif perubahan trayek Mikrolet, terutama yang berada di jalur Busway Koridor V, karena memang 100 persen mereka bersinggungan," kata Kepala Unit Mimo Angkupat Organda DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan, kepada ANTARA di Jakarta, Senin. Dijelaskannya trayek Mikrolet M01 dalam usulan yang diajukan akan dipecah menjadi tiga trayek yang diarahkan untuk melayani jalur-jalur di jalan non protokol dan lebih fokus untuk menjadi feeder dari perumahan menuju jalur Busway. "Dalam pertemuan dengan Dishub yang dihadiri oleh Organda dan perwakilan pemilik serta pengemudi kita putuskan untuk sementara melakukan survei. Minimal nanti akan ada tiga trayek untuk M01 yang dilayani 400 unit mobil. Nanti hasil survei akan kita sampaikan pada Dishub dan dibahas," katanya. Dia belum menyebutkan rincian tiga trayek untuk M01 tersebut. Shafruhan menambahkan pembicaraan akan kembali dilanjutkan pada Jumat (13/10) untuk membahas beberapa alternatif trayek untuk kembali disurvei. Ia menyesalkan sikap Dishub yang terkesan pasif dan baru bereaksi untuk melakukan pembenahan trayek yang bersinggungan dengan Busway bila ada aksi demonstrasi atau keluhan dari pengemudi angkutan. "Sejak awal sebetulnya kita sudah ingatkan mereka untuk masalah yang berkaitan dengan bus kecil, sebelum sosialisasi koridor dilakukan, Dishub sudah siap dengan solusi bagi kendaraan umum yang trayeknya terkena atau bersinggungan dengan Busway tersebut. Saya harapkan untuk koridor berikutnya hal tersebut tidak terjadi lagi," tuturnya. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Nurachman, membenarkan bahwa dalam pertemuan itu pihak Organda dan perwakilan pemilik dan pengemudi Mikrolet memberikan sejumlah masukan. "Belum ada keputusan final, mereka baru memberikan sejumlah masukan. Nanti akan kita lakukan pertemuan selanjutnya," kata Nurachman. Pada Kamis (5/10) sekitar 100 perwakilan pengemudi Mikrolet M01 dan KWK yang jalurnya bersinggungan dengan Busway koridor V (Kp Melayu-Ancol) dan VII (Kp Rambutan-Kp Melayu) mengadakan aksi demonstrasi dengan mendatangi kantor Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta. Dalam tuntutannya mereka meminta agar pembangunan Busway di kedua koridor dibatalkan, karena mereka khawatir jumlah penumpangnya akan turun. (*)

Copyright © ANTARA 2006