... kenaikan tahun ini terbilang lambat. Biasanya, dua atau tiga hari menjelang Ramadhan sudah menyentuh angka Rp100.000 perkilogram... "
Jakarta (ANTARA News) - Kenaikan harga daging sapi dari Rp90.000 menjadi Rp95.000 perkilogram, dua hari menjelang Ramadhan, dinilai sejumlah pedagang di pasar tradisional Jakarta, masih wajar.

Suheri (55), pedagang daging sapi di Pasar Senen, Kamis, mengatakan, kenaikan hanya Rp5.000 perkilogram itu relatif lebih kecil jika dibandingkan tahun lalu.

"Justru kenaikan tahun ini terbilang lambat. Biasanya, dua atau tiga hari menjelang Ramadhan sudah menyentuh angka Rp100.000 perkilogram. Bisa jadi, besok (27/6) adalah puncaknya karena banyak yang ingin hajatan untuk menyambut bulan puasa," ujar dia.

Ia menilai kenaikan harga ini juga dipicu oleh keinginan para ibu rumah tangga memasak daging yang dianggap menu yang lezat dan tergolong "mewah" di masyarakat.

"Biasa, menjelang Ramadhan, ibu-ibu rumah tangga ingin masak daging. Walaupun uang tidak ada, ya diada-adain," kata dia yang telah berjualan sejak enam tahun lalu.

Sementara itu, Epi (50), pedagang di Pasar Karang Anyar, mengatakan akan menambah stok dagangan mengantisipasi lonjakan permintaan satu hari menjelang Ramadhan, dengan asumsi bulan puasa dimulai Sabtu (28/6).

"Biasanya menjual sekitar 30 kilogram perhari, tapi khusus untuk besok menyiapkan 50 kilogram karena pada hari ini saja sudah ada peningkatan sekitar 10 kilogram," kata dia.

Senada, pedagang lainnya di pasar itu, Sunarja (50) mengatakan, juga akan melakukan hal serupa meski daging yang dijual impor asal Selandia Baru dengan harga Rp80.000 dari sebelumnya Rp75.000 perkilogram.

"Konsumen sapi impor memang pada umumnya rumah makan dan pedagang bakso keliling karena harganya yang lebih murah, tapi dalam beberapa hari terakhir juga ada ibu rumah tangga yang beli. Mungkin ingin juga makan daging tapi uangnya tidak banyak," kata dia.

Daging sapi merupakan salah satu kebutuhan pokok yang terus dipantau harganya oleh pemerintah menjelang dan selama Ramadhan. Pemerintah menyatakan hanya mentolerir kenaikan harga sebesar 15 persen.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014