Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah bioskop di Jakarta, seperti Bioskop Wijaya di Jakarta Selatan, Arion 21 di Jakarta Timur, dan Hollywood KC 21 di Jakarta Selatan, mengalami penurunan pengunjung hingga 50 persen. "Dari tahun ke tahun, setiap kali bulan puasa memang terjadi penurunan pengunjung hingga 50 persen. Kami sudah siap untuk mengantisipasinya dengan baik," kata Humas Bioskop Wijaya, Didin Suleman, di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan, pihaknya mengantisipasi menurunnya jumlah pengunjung dengan mengurangi jumlah jadwal pemutaran atau pertunjukan film. Selama bulan Ramadhan Wijaya hanya memutar untuk empat studio yang ada. Sedangkan pada hari-hari biasa, Wijaya memutar pertunjukkan hingga empat kali pada setiap studionya. Pengunjung Wijaya selama Ramadan hanya sekitar 200--250 orang, itupun pada saat akhir pekan. "Pada hari-hari biasa atau nomade selama puasa ini paling hanya 80--100 orang. Bahkan pernah hanya 20 orang sehari," katanya. Di luar ramadhan, bioskop tersebut dikunjungi oleh lebih dari 350--400 orang. Menurut dia, pertunjukkan pada dua jadwal pertama, yaitu jam 1.45 dan 3.00, mengalami penurunan paling drastis. "Jadi jadwal teramai pada pemutaran terakhir yaitu jam 7.15," katanya. Selama bulan puasa, tidak ada perbedaan tarif di bioskop tersebut atau tetap Rp25.000, pada akhir pekan dan Rp17.500, pada sesi nomade atau hari Senin. Didin mengatakan, pemutaran empat pertunjukkan pada masing-masing teater hanya dilakukan pada akhir pekan. Senada dengan itu Manajer Operasional Arion 21, Sulaiman, mengatakan, penurunan jumlah penonton di bioskop yang terletak di Jakarta Timur itu, sudah terjadi sejak hari pertama Ramadhan. Menurut dia, penurunan tersebut bukan semata karena faktor bulan puasa, tetapi karena film yang diputar beberapa pekan terakhir bukan film-film box office atau film nasional yang diminati. Ia mengatakan, hingga kini pengunjung yang datang rata-rata hanya 100 orang per hari. Padahal di luar bulan puasa bisa mencapai 300 orang pada tiga studio yang tersedia di sana.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006