Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan Indonesia akan menyewa pesawat dari Rusia untuk memadamkan api di daerah-daerah yang tingkat asapnya sangat tinggi. "Saya putuskan untuk kecepatan pemadaman api, maka kita akan menyewa pesawat dari Rusia misalnya tipe Illuyshin," kata Presiden Yudhoyono dalam jumpa pers mendadak di kantor kepresidenan, Rabu sore. Presiden secara mendadak memanggil tiga Menko, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto, Menlu Hassan Wirajuda, Gubernur Riau Rusli Zainal, serta Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang untuk menghadiri Rakor Upaya Pemadaman Kebakaran Hutan. "Biasanya harus disewa dua pesawat terbang yang masing-masing pesawat mampu membawa 40 ton air," katanya. Dalam kesempatan itu, Presiden Yudhoyono menyebutkan pula pada 13 Oktober 2006, di Pekanbaru akan berlangsung pertemuan para menteri lingkungan hidup Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk membahas upaya-upaya pemadaman api. "Yang hadir dalam pertemuan tersebut tidak hanya menteri lingkungan hidup tetapi juga menteri-menteri terkait untuk membahas teknologi pemadaman api," kata presiden. Sementara itu, Presiden Yudhoyono menyampaikan permintaan maaf kepada pemerintah dan rakyat Singapura dan Malaysia karena asap Indonesia telah mengganggu mereka. "Saya patut meminta maaf atas kejadian ini meskipun jelas kebakaran hutan tersebut bukan karena kesengajaan Indonesia," katanya. Beberapa hari terakhir, sejumlah pihak di Malaysia mengungkapkan kekesalan mereka atas dampak asap Indonesia yang tidak hanya telah mengganggu kesehatan tetapi juga sektor ekonomi warga negara jiran itu.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006