Pandeglang (ANTARA News) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten Ahmad Sujai menyatakan optimistis pendistribusian seluruh logistik untuk pemilihan presiden dan wakil presiden ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) akan tepat waktu.

"Sehari sebelum pencoblosan seluruh logistik sudah harus sampai ke TPS dan kami optimistis hal itu akan bisa dilakukan," katanya ketika dikonfirmasi di Pandeglang, Minggu.

KPU Pandeglang, kata dia, sudah mendistribusikan seluruh logistik ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan saat ini mulai disalurkan ke Panitia Pemungutan Suara (PPS).

"Dalam satu-dua hari ini pendistribusian ke PPS akan rampung, dan nanti pada H-1 sudah bisa dikirim ke seluruh TPS," katanya.

Jumlah TPS untuk pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) sebanyak 2.418 titik, atau berkurang dibandingkan ketika pemilu legislatif yang mencapai 2.472 titik.

Menurut dia, pengurangan TPS tersebut karena adanya perbedaan aturan jumlah pemilih maksimal antara pileg dan pilpres.

"Saat pileg jumlah pemilih maksimal pada satu TPS sebanyak 500 jiwa sedangkan untuk pilpres sebanyak 800 jiwa," katanya.

Atas dasar aturan itulah, kata dia, Panitia Pemungutan Suara (PPS) melakukan evaluasi terhadap TPS di wilayahnya masih-masing, dan yang dilakukan penggabungan.

"Pertimbangan penggabungan, diantaranya kalau pada satu kampung dengan mata pilih 600 jiwa, sehingga ketika pileg butuh dua TPS, maka pada pilpres digabungkan," katanya.

Namun demikian, kata dia, penggabungan juga harus mempertimbangkan berbagai aspek, diantaranya tidak menyulitkan warga untuk datang ke TPS tersebut.

Mengenai jumlah surat suara, menurut dia, sebanyak 927.127 lembar, itu sudah termasuk dua persen untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan atau kerusakan.

"Dua persen tambahan berbasis Tempat Pemungutan Suara (TPS), jadi tidak berdasarkan pada daftar pemilih tetap (DPT)," ujarnya.

Terkait DPT, menurut dia, untuk pilpres sebanyak 907.813 jiwa, atau bertambang dibandingkan DPT ketika pemilu legislatif yang hanya 897.602 jiwa.

"Ada penambahan sebanyak 11.211 jiwa, dan tambahan tersebut berasal dari daftar pemilih khusus (DPK), daftar pemilih khusus tambahan (KPKTb) pada pileg serta pemilih pemula," katanya.

Pemilihan presiden dan wakil presiden akan digelar 9 Juli 2014 dan diikuti dua pasangan calon, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

(S031/E008)

Pewarta: Sambas
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014