Sidoarjo (ANTARA News) - Tiga menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu (KIB), yakni Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Purnomo Yusgiantoro, Menteri Pekerjaan Umum (PU), Joko Kirmanto, dan Menteri Perikanan dan Kelautan, Freddy Numberi, melakukan inspeksi mendadak (sidak) berkaitan dengan keamanan di lokasi semburan lumpur dari proyek PT Lapindo Brantas Inc. di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu. Ketiga menteri kepada wartawan menegaskan bahwa kunjungan itu sebagai "jaminan" bahwa jalur tol dan akses jalur Porong dan Kereta Api (KA) saat ini aman dari ancaman luapan banjir lumpur. Bahkan, Freddy Numberi memastikan juga bahwa luapan lumpur yang dibuang ke laut melalui Sungai Porong dijamin aman bagi ekositem dan biota laut. Meski kondisi jalur tol mereka nyatakan aman, namun ketiga menteri yang ikut melakukan pemantauan langsung di lokasi semburan lumpur itu terlihat tidak berani membuat keputusan guna membuka jalur tol Porong-Gempol dari dua arah. Tidak dibukannya jalur tol untuk dua arah tersebut agaknya lebih berdasarkan alasan teknis, karena upaya penguatan tanggul masih terus dilakukan, sementara jalur logistik dan akomodasi pengurukan tanggul tetap melalui jalur tol. Menurut Menteri ESDM dan Mentei PU, kondisi jalur tol dan akses jalan Porong masih aman, dari ancaman luapan banjir lumpur, karena, posisi tanggul penahan lumpur terus diperkuat, sedangkan aliran lumpur yang menyembur juga terus diarahkan menuju ke kolam penampungan (pond) 5 yang berada di sisi selatan semburan. "Kondisi jalur tol masih aman, karena penanggulan sudah dilakukan lebih maksimal. Sedangkan, aliran lumpur, terus diupayakan mengalir menuju arah Selatan ke Sungai Porong, sehingga tidak membahayakan jalur tol, jalur KA dan akses jalan Porong," kata Menteri PU, Joko Kirmanto, seusai menerima laporan dari Ketua Tim Nasional (Timnas) Penangggulangan Luberan Lumpur, Basuki Hadimulyono. Sementara itu, keingginan warga korban lumpur untuk melakukan aktivitas Shalat Idul Fithri di tanggul mendapat tanggapan dari Timnas dan ketiga menteri. Namun, Tim Nas melarang keingginan warga melakukan kegiatan takbir di malam Lebaran mendatang. "Untuk kegiatan Shalat Ied, kami bisa ijinkan. Tapi, untuk melakukan malam takbir di sisi tanggul, itu yang kami larang, karena kegiatan tersebut sangat membahayakan keselamatan. Apalagi, kondisi luberan lumpur juga sangat mengawatirkan," kata Basuki. Menanggapi pembuangan luberan lumpur ke laut melalui Sungai Porong, Menteri Kelautan dan Perikanan, Freddy Numberi menyatakan bahwa luberan air lumpur yang dibuang melalui Sungai Porong tersebut tidak akan membuat dampak serius terhadap ekosistem laut. "Pembuangan lumpur ke laut, tidak akan membawa dampak menghawatirkan, karena, butiran pasir dari semburan lumpur dan hasilnya sama seperti butiran pasir di laut," tambahnya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006