Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 12 ribu Desa Siaga--desa yang setidaknya memiliki sebuah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)-- saat ini telah dikembangkan di 12 provinsi di Indonesia. "Sebagian besar desa siaga berada di daerah Jawa Timur (5.000 desa) dan Jawa Tengah (4.300 desa) dan Jawa Barat (1.000 desa)," kata Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Depkes Sri Astuti Suparmanto di Jakarta, Selasa, Dalam keterangan menyambut Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-42 yang jatuh pada 12 November 2006 itu, Astuti mengatakan, desa siaga tersebar di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam/NAD (250 desa), Sumatera Utara (500 desa), Lampung (200 desa), Sumatera Barat (200 desa), Bengkulu (150 desa), Kalimantan Barat (150 desa), Kalimantan Tengah (150 desa) dan Sulawesi Selatan (300 desa). Pemerintah mengalokasikan dana Rp18,8 miliar untuk pembentukan 12 ribu Desa Siaga selama 2006. Dana itu antara lain digunakan untuk melatih tenaga bidan dan kader kesehatan serta mendukung kegiatan operasional Poskesdes. "Sedangkan tahun 2007 nanti 30 ribu Desa Siaga lagi ditargetkan sudah terbentuk sehingga jika ditotal sebanyak 42 ribu desa sudah menjadi Desa Siaga. Target akhirnya semua desa di Indonesia bisa menjadi Desa Siaga pada 2008," katanya tanpa menyebutkan alokasi dana pemerintah untuk pencapaian target itu. Desa-desa yang telah memiliki satu Poskesdes dengan satu bidan dan dua kader kesehatan itu, menurut dia, selanjutnya diharapkan mampu melakukan pencegahan serta penanggulangan berbagai masalah kesehatan di wilayahnya secara mandiri. "Mereka diharapkan bisa mengatasi masalah kesehatan secara mandiri dan pada akhirnya dapat menurunkan angka kesakitan serta kematian akibat penyakit di wilayahnya," jelas Sri Astuti. Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa dalam hal ini tugas Poskesdes meliputi pemberian pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan wabah serta kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan. "Selain itu dengan bantuan kader yang terlatih Poskesdes juga akan melakukan pengamatan epidemologis sederhana terhadap penyakit menular yang berpotensi menimbulkan wabah serta status gizi anak dan ibu supaya kita bisa tahu polanya dan tidak kecolongan lagi," paparnya. Jadi, ia menegaskan, selain melakukan pelayanan di dalam gedung petugas Poskesdes juga bekerja di luar gedung untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat di wilayahnya akan pentingnya perilaku hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan di lingkungannya. Upaya mendekatkan layanan kesehatan dan memberdayakan masyarakat dalam pembangunan kesehatan dengan membentuk Desa Siaga tersebut diharapkan bisa mempercepat pencapaian target Indonesia Sehat 2010. Puncak peringatan HKN ke-42 akan dipusatkan di Kabupaten Lumajang, Jatim, pada tanggal 16 Desember 2006 yang dijadwalkan akan diisi dengan pencanangan 12.000 Desa Siaga di seluruh Indonesha oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006