Jakarta (ANTARA News) - Polres Metro Jakarta Selatan tengah menyelidiki kasus dugaan penyiksaan yang dilakukan oleh Didi terhadap pembantu rumah tangganya, Nurmayanti (20), di Pamulang.

"Saat korban bekerja melakukan kesalahan maka gajinya hilang, tidak dikasih makan dan minum bahkan sering mendapatkan tindak kekerasan dari majikannya," kata Kepala Unit IV Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Inspektur Dua Polisi Nunu di Jakarta Jumat.

Selama lima tahun bekerja, perempuan asal Pemalang, Jawa Tengah, itu mendapatkan tindak kekerasan dari keluarga majikannya di Jalan Perumahan Reni Jaya, Blok Y 7 Nomor 9 RT02/12 Kelurahan Benda Pamulang Tangerang Selatan, Banten.

Selain itu, menurut Nunu, keluarga Didi juga tidak memberikan gaji selama lima tahun kepada Nurmayanti.

Nurmayanti tidak diperbolehkan pulang kampung saat merayakan Idul Fitri, majikannya hanya memberikan pakaian baru.

Nunu mengatakan korban juga mendapatkan perlakuan kasar dari anggota keluarga majikannya yakni Adyar, Aryanti dan Arviyani dengan cara memukul menggunakan tali gesper dan lempengan tembaga.

Nunu menyebutkan polisi mengungkap kasus penyiksaan dan penyekapan terhadap korban setelah mendapatkan laporan dari tetangga pelaku pada Kamis (6/11) malam.

Akibat tindakan itu, Nunu menuturkan korban mengalami luka berwarna merah pada mata dan lebam pada bagian bawah mata kanan.

Korban juga terluka pada bagian dahi dan luka leher kanan diduga akibat lilitan ikat pinggang.

Saat ini, para pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di Polres Metro Jakarta Selatan guna mempertanggungjawabkan tindakannya.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014