Kami hanya gelar OP tiga hari di 12 wilayah kecamatan di kota ini,"
Pekanbaru (ANTARA News - Sebanyak 2.240 tabung elpiji ukuran tiga kilogram habis terjual pada Operasi Pasar (OP) yang digelar oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pekanbaru, Provinsi Riau dan Pertamina.

"Kami hanya gelar OP tiga hari di 12 wilayah kecamatan di kota ini," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Pekanbaru, Mas Irba H Sulaiman di Pekanbaru, Sabtu.

Menurut dia, animo masyarakat sangat tinggi untuk membeli elpiji pada OP ini, karena harganya jauh lebih murah dari harga yang dijual di tingkat pengecer baik pangkalan apalagi warung kelontong.

"Kami jual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang berlaku untuk gas tiga kilogram yakni Rp15.000 per tabung," kata dia.

Kata dia, setiap OP pihaknya menyediakan 560 tabung elpiji tiga kilogram. Jumlah ini dialokasikan untuk empat titik wilayah pasar murah yang berada pada masing-masing Kecamatan. Sehingga dalam tiga hari OP yang digelar pihaknya menyediakan 2.240 tabung gas elpiji tiga kilogram.

"Jadi setiap hari serentak dilakukan OP pada empat tempat yang berbeda, tujuannya untuk memeratakan pasar gas bersubsidi, selain juga menghindari adanya aksi borong," terang dia.

Pihaknya juga menyikapi salah sasaran dengan memberikan prioritas kepada warga yang berada di lokasi OP. Untuk jumlah pembelian panitia maksimal hanya malayani pembelian dua tabung per Kepala Keluarga.

"Kami sengaja memilih pinggiran kota sebagai lokasi operasi pasar, sehingga keluhan yang dirasakan selama belakangan ini bisa teratasi dengan tepat," kata dia.

Dia menambahkan, jika kelangkaan masih terjadi pihaknya kedepan masih akan melakukan OP elpiji lagi.

Ibu rumah tangga Ana (40) th warga Payung Sekaki, mengaku tertolong dengan adanya OP ini, karena bisa membeli gas dengan harga murah. Dia berharap sekali sebulan OP di gelar hingga harga gas di pangkalan turun Rp15.000/tabung.

"Saya belum pernah beli elpiji seharga Rp15.000, saat hari biasa harganya Rp17.000, apalagi langka kemarin beli Rp25.000," kata dia.

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014