Lagos (ANTARA News) - Satu pekerja asing minyak tewas dan satu lagi luka parah hari Rabu saat tentara Nigeria melancarkan upaya pembebasan tujuh pekerja minyak yang disandera dari anjungan minyak lepas pantai, kata sumber tentara. Sumber tersebut menyatakan kelima sandera lain dibebaskan dalam gerakan itu, saat sedikit-dikitnya dua tersangka penculik juga tewas. Kebangsaan sandera tewas dan cedera belum diketahui. Pria bersenjata menculik pekerja minyak dalam serangan terhadap kapal di lepas pantai Nigeria hari Rabu, kata sumber industri dan keamanan. Pekerja asing termasuk di antara sandera, karena kapal itu dikelola perusahaan minyak Italia, Saipem, satu bagian dari ENI, yang stafnya sebagian besar orang asing, kata sumber. Jumlah pasti para sandera tidak segera diketahui, lapor Reuters. Puluhan, sebagian besar pekerja asing, diculik di Nigeria tahun ini, sementara pencari uang tebusan mengambil keuntungan bagi kegoyahan akibat peningkatan kegarangan di wilayah selatan negara Afrika Barat itu. Hampir semua sandera dibebaskan tanpa cedera setelah memberikan uang tebusan, kendati seorang pekerja minyak Nigeria tewas Agustus lalu akibat tertembak pasukan keamanan dalam usaha membebaskannya. "Sejumlah pria bersenjata datang dalam beberapa kapal motor pagi ini ke satu anjungan dan menciduk sejumlah sandera," kata sumber keamanan di industri minyak itu, yang tidak bersedia dikenali. "Sekarang, seluruh sarana itu siaga dan sejumlah pekerja asing telah keluar dari tempat tersebut," katanya. Penculikan adalah gambaran keadaan memburuk di delta Niger, wilayah rawa luas, tempat terdapat semua sumber minyak Nigeria. Penghasil penting minyak Afrika itu terpaksa mengurangi hasil seperlima sejak Februari ketika pria bersenjata, yang berjuang untuk menguasai kekayaan minyak delta itu, melakukan serangkaian serangan ke pipa minyak, anjungan lepas pantai dan terminal ekspor. Kekerasan meningkat akibat kemiskinan di desa, yang tidak banyak mendapat keuntungan dari puluhan tahun hasil minyak, yang besar dan jatuh ke tangan pemerintah pusat serta perusahaan minyak. Gangguan pada ekspor minyak Nigeria membantu menaikkan harga minyak mencapai tingkat tinggi tahun ini dan pengamat memperkirakan keadaan memburuk, karena pemilihan umum nasional akan diselenggarakan April mendatang.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006