Bandung (ANTARA News) - Banjir di kawasan Bandung selatan belum ada tanda-tanda surut bahkan kian meluas ke sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung, Rabu.

"Ketinggian air masih seperti hari-hari sebelumnya, namun belum ada tanda-tanda surut. Bila hujan masih turun kemungkinan genangan masih bertahan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Marlan di Bandung, Rabu.

Pemkab Bandung telah memberlakukan tanggap darurat bencana untuk penanganan banjir di kabupaten itu. Sejumlah dapur umum sudah didirikan, dan Posko pengungsian sudah berjalan efektif.

Namun demikian, diakui oleh Marlan ada beberapa kawasan banjir yang sulit dijangkau dan harus berjuang menggunakan perahu ukuran kecil karena lokasinya bergang-gang.

"Jumlah pengungi terus meningkat, mereka yang bertahan di rumahnya sudah bergabung ke pengungsian. Kita arahkan mereka di lokasi aman daripada mereka bertahan di rumahnya di atas genangan banjir," kata Marlan.

Sementara itu para pengungsi sudah empat hari bertahan di pengungsian, beberapa diantara mereka harus kembali melihat rumahnya yang terendam banjir, atau untuk mengambil peralatan yang diperlukan di pengungsian.

Seperti yang dialami oleh Farida, pengungsi asal Desa Andir Baleendah yang meminta suaminya untuk melihat rumahnya yang ditinggalkan empat hari lalu.

"Saya minta bapaknya anak-anak mengambil barang di rumah, yah sekedar untuk menambah biaya hidup di pengungsian," kata Farida.

Dengan menggunakan perahu kayu ukuran kecil menyewa dari salah seorang warga, Zuinaidi kembali ke rumahnya yang ternyata hampir terendam air hingga atapnya.

"Saya sampai ingin menangis, banjir sering merendam rumah saya, namun baru kali ini hampir sampai ke atap," katanya.

Sementara itu beberapa pengungsi mengeluhkan mereka sudah mulai terkena flu dan terserang sakit-sakit di persendian tubuhnya. Mereka mengaku udah berobat ke posko kesehatan di tempat itu.

"Sudah berobat, kena flu dan badan sakit-sakit di persendian," kata Ny Solihat warga Cieunteung yang mengungsi di GOR Baleendah.

Sementara itu belasan kepala keluarga yang tinggai di bantarai Sungai Citarum di kawasan Jalan terusan Bojongsoang memilih tinggal di tenda yang didirikan di dekat jembatan di jalan itu.

"Tenda ini kalau nggak salah sudah empat tahun jadi tenda tempat kami mengungsi, setiap banjir pasti kami dirikan tenda di sini," kata salah seorang wanita paruh baya penghuni tenda itu.

Sementara itu jalur jalan Baleendah - Dayeuhkolot masih terputus, arus lalu lintas dialirkan menggunakan jalur Terusan Buahbatu yang juga sudah terendam banjir sepanjang 200 meter dengan ketinggian 50 sentimeter.

Akibat genangan itu, ratusan sepeda motor mogok karena mesinnya kemasukan air. Pengendara yang mendorong sepeda motornya menjadi pemandangan yang terjadi dalam tiga hari terakhir di jalur yang selama ini cukup aman dari genangan banjir itu.

"Meski banyak yang mogok, banyak juga pengendara yang nekad menerobos genangan. Yah akibatnya yang mogok bertambah banyak," kata Yudi, salah seorang warga yang membantu warga menyeberangi genangan banjir itu.

Sementara itu hujan deras sudah kembali turun di kawasan Bandung dan sekitarnya dengan intentitas deras. Sementara itu sejumlah anak sungai Citarum semuanya meluber akibat debit air yang terus bertambah akibat hujan deras di kawasan itu.

(S033)

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014