Surabaya (ANTARA News) - Tim gabungan dari Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur dan Kepolisian Resort (Polres) Sidoarjo, telah "memeriksa" (minta keterangan) 17 orang dalam kasus ledakan pipa gas PT Pertamina di km-38 tol Porong-Gempol, Sidoarjo pada Rabu (22/11) malam. "Malam kejadian (22/11), Kapolda Jatim Irjen Pol Herman S Sumawiredja sudah memerintahkan kami untuk membentuk tim gabungan, guna melakukan penyelidikan bersama," ujar Direktur Reserse Kriminal (Direskrim) Polda Jatim Kombes Pol Amhar Azeth di Surabaya, Jumat. Menurut dia, pemerintah memang telah menyimpulkan bahwa ledakan pipa gas yang terjadi merupakan bencana atau kecelakaan. Namun penyidik akan menelusuri bencana atau kecelakaan itu ada unsur kesengajaan/kelalaian atau tidak. "Yang jelas, tim penyidik dari Pidter (Pidana Tertentu) Polda Jatim dan Polres Sidoarjo sudah memintai keterangan 17 orang dari kalangan masyarakat dan petugas lapangan serta karyawan Pertamina," tegasnya. Namun, menurut dia, penyelidikan yang dilakukan masih bersifat pengumpulan data dengan mewawancarai sejumlah orang dan menghimpun data-data. "Jadi, kami masih belum melakukan penyidikan, tapi masih penyelidikan dengan meminta keterangan. Nanti, kalau sudah dianggap cukup akan ditingkatkan menjadi penyidikan dengan memeriksa saksi dan tersangka," ucapnya. ANTARA News mencatat, hingga Jumat (24/11) siang, korban tewas akibat ledakan pipa gas mencapai 10 orang yakni tujuh orang yang ditemukan pada sehari pascaledakan (23/11) dan tiga orang yang ditemukan pada H+2 pascaledakan (24/11). Tiga korban tewas yang baru ditemukan pada H+2 (24/11) adalah Danramil Taman, Sidoarjo, Kapten (Inf) Hendro yang ditemukan Jumat (24/11) pagi pukul 08.00 WIB dan seorang karyawan PT Karya Guna Bangun, Dodik, yang ditemukan tak jauh dari lokasi jenazah Kapten Hendro. Pada Kamis (23/11) ditemukan tujuh orang pada pagi hingga sore hari dan malam harinya sekitar pukul 20.00 WIB ditemukan seorang korban tewas lagi, yakni Stefanus Prasetyo, petugas dari PT Jasa Marga. Selain itu, tim SAR hingga kini masih melakukan pencarian terhadap tiga orang korban hilang lainnya yang diduga juga tewas, yaitu Rudy Tri Hariadi (karyawan BKKBN Surabaya) yang bertetangga dengan Danramil Balungbendo yang juga tewas (Kapten Affandi), suplier sirtu, Eddi, dan Haryo yang merupakan teman Dodik dari PT Karya Guna Bangun.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006