Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia (DPP PDI) Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, yang berpenumpang 155 orang.

"Indonesia sungguh berduka atas musibah tersebut. Ibu Megawati Soekarnoputri terus mengikuti seluruh perkembangan yang terjadi," kata Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Rabu.

Ia menimpali, "Tadi malam jam 22.00 WIB, beliau menghubungi saya untuk menyampaikan duka cita yang mendalam, dan sekaligus meminta kepada Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Sirmaji dan Ibu Risma Walikota Surabaya untuk terus memberikan dukungan yang diperlukan terhadap crisis centre di Bandara Juanda Surabaya."

Hasto mengungkapkan, fokus perhatian sekarang adalah memberikan dukungan sepenuhnya terhadap Badan SAR Nasional (Basarnas) yang telah bekerja sangat baik, profesional, dan menunjukkan manajemen penangganan krisis yang handal.

"Kepada keluarga yang terkena musibah, kami mengimbau untuk diberikan bantuan sebaik-baiknya, khususnya melalui manajemen AirAsia," ujarnya.

Semua pihak, kata Hasto, jelas tidak menginginkan musibah ini, tetapi sangat penting juga untuk dilakukan penelitian yang mendalam atas musibah tersebut.

"Dunia penerbangan Indonesia diharapkan benar-benar dapat mengambil pelajaran dan melakukan berbagai penyempurnaan sistem operasi, sistem keamanan guna memastikan peningkatan standar keselamatan penerbangan," tuturnya.

Terkait dengan penanganan dalam menghadapi musibah penerbangan ini, Hasto atas nama PDI Perjuangan dan Megawati juga menyampaikan apresiasi terhadap pemerintah yang secara cepat bergerak mengimplementasikan manajemen krisis dengan menugasi Wakil Presiden M. Jusuf Kalla memimpin secara langsung.

Basarnas saat ini telah melakukan evakuasi terhadap tujuh jenazah korban pesawat Airasia, dimana dua jenazah diantaranya telah dibawa ke Pangkalanbun dan kemudian diterbangkan ke Surabaya untuk diidentifikasi.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014