Berdasarkan wawancara dengan para pengungsi, alasan mereka belum mau pulang karena lahan pertanian mereka yang tidak bisa diolah akibat tertutup abu vulkanik,"
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 2.443 dari 795 kepala keluarga pengungsi erupsi Gunung Sinabung membutuhkan bantuan di bidang pertanian, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.

"Berdasarkan wawancara dengan para pengungsi, alasan mereka belum mau pulang karena lahan pertanian mereka yang tidak bisa diolah akibat tertutup abu vulkanik," kata Sutopo saat dihubungi dari Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan lapisan abu vulkanik setebal 5-10 sentimeter telah membatu sehingga lahan pertanian sulit diolah.

Beberapa warga, kata dia, telah mencoba membongkar lapisan abu vulkanik dengan traktor kemudian menamaminya dengan kentang, jagung, kol dan lainnya tetapi tanaman mati.

"Saat hujan, abu vulkanik menyatu kembali dan membatu sehingga tanah menjadi keras. Untuk itu, warga meminta bantuan agar lapisan abu vulkanik ini dapat dibuang ke tempat lain," kata dia.

Sutopo mengatakan BNPB telah meminta Pemerintah Daerah Karo dan Sumatera Utara untuk menangani masalah ini.

Menurut dia, Bupati Karo tetap menjadi penanggung jawab utama.

"Tentu saja Kementerian Pertanian juga perlu memberikan bantuan terkait masalah pertanian, termasuk pengolahan lahan, bantuan bibit dan lainnya."

"BNPB terus memberikan pendampingan penanganan darurat di Sinabung, baik teknis, pendanaan, logistik peralatan dan administrasi," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, pengungsi erupsi Gunung Sinabung sudah ingin pulang ke rumahnya. Mereka berasal dari Desa Sigarang-garang dan Desa Sukanalu yang mengungsi sejak September 2013 hingga sekarang.

"Sebenarnya mereka sudah diperbolehkan pulang sejak 13 April 2014 lalu, setelah kedua desa tersebut dinyatakan aman oleh PVMBG. Bahkan rumah mereka juga sudah diperbaiki pemerintah. Namun pengungsi tetap memilih tinggal di pengungsian yang tersebar di tujuh titik pengungsian karena ketakutan erupsi Sinabung," kata dia.

Aktivitas Sinabung sendiri masih tetap tinggi dengan status siaga level III.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015