Doha (ANTARA News) - Atlet boling Indonesia, Putty Insavilla Armein yang semula diharapkan dapat menyumbangkan medali emas, ternyata harus puas dengan medali perak di Asian Games, Doha, Qatar Minggu, setelah gagal berjuang dalam pertandingan tunggal putri menghadapi atlet Malaysia Mei Lan Esther Cheah. Putri kelahiran Palembang, 24 Oktober 1980 dalam permainan enam games akhirnya mengumpulkan 1395 poin atau beda 49 poin (1444) dari peboling Malaysia Mei Lan Esther Cheah yang menyandang sebagai peboling dunia itu. Sementara medali perunggu diraih Angkana Ishimine dengan mengumpulkan 1331 poin. "Saya sudah berusaha dengan sekuat tenaga untuk memenangkan pertandingan ini, tapi akhirnya hanya bisa menyumbangkan medali perak," kata anak pasangan H. Armein Yuspas dan Irma Alfat itu. Namun demikian, Putty yang juga berada di peringkat kedua dunia itu berjanji akan berusaha menyumbangkan medali yang lebih baik buat Indonesia pada ganda putri, trio putri dan tim. Menyinggung tentang kegagalannya dalam menyelesaikan permainan terbaik pada enam game di boling ini, ia mengakui, pada game keempat dirinya sempat kehilangan keseimbangan konsentrasi karena banyaknya suporter yang bersuara keras. "Ini memang bukan alasan karena lawan yang saya hadapi yaitu Esther hari ini (Minggu) main dengan penampilan yang terbaiknya," katanya. Sementara itu Ketua Umum KONI Pusat Agum Gumelar mengakui tidak kecewa dengan kegagalan Putty untuk menyumbangkan medali emas pertama buat Indonesia itu mengingat dia (Putty) telah berjuang dengan semangat tinggi. "Saya menyaksikan setiap game, ternyata perjuangan Putty dan kawan-kawan bagus sekali dan diharapkan dalam pertandingan berikutnya akan lebih baik lagi," kata Agum yang menyaksikan pertandingan ini hingga akhir.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006