Kupang (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang segera membangun bendungan di wilayah Tanah Merah dan Oebelo Kecamatan Kupang Tengah, untuk mengatasi banjir yang selalu datang setiap tahun dan menimpa warga dan menerjang lahan pertanian di daerah itu.

"Lokasi itu telah menjadi target rencana pembangunan bendungan, agar air hujan yang datang bisa tertampung dan tidak lagi mengalir dan menjadi banjir yang mebahayakan warga," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang Charles Panie di Kupang, Selasa.

Ia mengatakan, rencana pembuatan bendungan di lokasi tersebut, menjadi penting dan mendesak, karena dua daerah di kecamatan itu selalu menjadi langganan korban banjir jika musim hujan tiba.

Hal itu karena air hujan yang ada apalagi dengan intensitas tinggi, tidak tertampung dengan baik sehingga mudah mengalir dan menjadi banjir yang membahayakan.

Untuk itulah, hasil evaluasi dan koordinasi yang dilakukan antarinstansi lingkup Pemerintah Kabupaten Kupang memutuskan membangun bendungan tersebut, untuk bisa mengatasi kemungkinan banjir. "Sudah dibicarakan, besar kemungkinan bendungan tersebut segera dibangun," katanya.

Selain melakukan pembangunan bendungan, normalisasi sejumlah kali yang melintasi wilayah Kabupaten Kupang dan menjadi sumber meluapnya air jika intensitas hujan tinggi, juga dilakukan di sejumlah titik lokasi.

Hal itu untuk meminimalisir luapan yang bakalan terjadi, jika curah hujan semakin besar apalagi di tengah musim penghujan. "Sudah kita identifikasi sejumlah kali yang akan dinormalisasi," kata Charles.

Terhadap kondisi ketersediaan logistik, Charles mengaku masih sangat tersedia, dan akan mendapatkan tambahan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI. "Logistik cadangan bantuan BNPB RI segera disalurkan dan akan kita jadikan stok," katanya.

Untuk biaya operasional BPBD Kabupaten Kupang, Charles mengaku tersedia Rp300 juta. Namun demikian, secara keseluruhan anggaran penanggulangan bencana yang tersimpan dalam APBD Kabupaten Kupang berjumlah Rp6 miliar.

"Anggaran ini tersimpan pada Dinas Keuangan Daerah dan akan dimanfaatkan sebagai dana tanggap darurat termasuk bencana alam," katanya.

Terhadap kondisi peralatan dan kendaraan operasional, Charles mengaku masih sangat kurang, apalagi dengan kondisi geografis Kabupaten kupang yang memiliki banyak sungai dan perbukitan/

"Kita sudah ajukan permohonan kendaraan operasional dan peralatan bantuan untuk penanggulangan bencana kepada BNPB RI di Jakarta. Semoga bisa segera dikabulkan," katanya.

Pewarta: Yohanes Adrianus
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015