Jakarta (ANTARA News) - Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) menilai prasarana transportasi busway memprihatinkan hingga mengganggu kenyamanan warga yang akan menggunakannya. "Kita dapat melihat bagaimana kondisi jembatan penyeberangan orang (JPO) menuju shelter busway, banyak yang keropos hingga berbahaya bagi warga yang menuju ke shelter," kata Ketua Fakta, Azas Tigor Nainggolan, di Jakarta, Kamis. Selain itu, kata dia, sistem komputerisasi `ticketing` yang setiap enam jam sekali mati, dan alasan dinas yang terkait dengan busway menanggapi hal itu akibat komputernya yang rusak. Kemudian jarak antar shelter di sepanjang koridor V Kampung Melayu-Ancol yang saat ini tengah dibangun, sangat berdekatan hingga tidak bedanya antara alat transportasi busway dengan mikrolet. "Seharusnya Pemprov DKI Jakarta bersikap transparan mengenai kondisi sarana dan prasarana busway itu kepada masyarakat," katanya. Ia juga meminta adanya peraturan yang jelas dalam sistem busway, karena selama ini masyarakat mengasumsikan bahwa busway itu alat angkutan padahal sebenarnya merupakan sistem pengoperasian bus. "Jika busway itu merupakan sebuah sistem, maka harus dituangkan dalam bentuk juklak-juklis peraturan berlalu-lintas kendaraan itu," katanya. Disamping itu, dirinya menilai pelebaran jalan untuk kendaraan pribadi di sepanjang Jalan Sudirman dan Thamrin itu, justru akan menurunkan jumlah penumpang busway karena ketersediaan jalan itu membuat masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan busway. "Selama ini, pengelola busway menyatakan target penumpang tidak tercapai, dan bagaimana bisa tercapai sarana untuk kendaraan pribadi saja diperlebar," katanya. Sebaliknya, Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), Ahmad Syarifuddin, memperkirakan, pelebaran kendaraan pribadi di Jalan Thamrin dan Jalan Sudirman itu, hanya akal-akalan Pemprov DKI Jakarta untuk mendukung program subway. "Nantinya jika jalan untuk kendaraan pribadi itu padat, maka dia bisa mengatakan bahwa subway saat ini sangat dibutuhkan," ujarnya. (*)

Copyright © ANTARA 2006