Kerobokan (ANTARA News) - Benny Irawan alias Abu Hanafi bin Martoyo (29) yang kerap dijuluki sipir teroris, tampak berusaha menyodorkan sebuah laptop terbungkus kertas koran bekas lewat celah jendela salah satu ruang tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan, Kabupaten Badung. Laptop yang disodorkan Benny dari celah jendela, kemudian terlihat diterima Imam Samudra (diperankan polisi), terpidana mati bom Bali 2002 yang ketika itu mendekam di ruang tahanan khusus yang dibentengi kawat berduri. Demikian adegan rekonstruksi atas kasus penyelundupan sebuah laptop ke ruang tahanan Imam Samudra (36) oleh tersangka Benny, di Lapas Kerobokan, Kabupaten Badung, Jumat. Dalam reka ulang yang digelar pihak Densus-88 Antiteror Polri itu, diawali dengan adegan Benny yang sedang berada di Perumahan Dinas Lapas Kerobokan Jalan Tangkuban Perahu, Kabupaten Badung, kedatangan dua petugas jasa pengiriman barang Tiki JNE Denpasar. Dengan mengendarai mobil boks DK-9379-BL, petugas Tiki JNE bernama Didik Kusdiyanto dan Pujiastuti, tampak menyodorkan paket kepada Benny yang petugas sipir Lapas Kerobokan, dilanjutkan dengan penandatanganan bukti penerimaan barang. Usai menyerahkan paket, kedua petugas Tiki JNE meninggalkan rumah dinas tersebut, sementara Benny terlihat melakukan adegan membuka bungkusan paket yang di dalamnya ternyata sebuah laptop dan kelengkapannya. Adegan berikutnya, tampak Benny membungkus laptop tersebut dengan kertas koran bekas, kemudian membawanya ke Lapas Kerobokan dengan mengendarai sepeda motor DK-6336-DI. Tiba di dalam Lapas yang jaraknya sekitar 300 meter dari rumah dinas, Benny langsung menyodorkan barang terbungkus kertas koran itu kepada Imam Samudra lewat celah jendela tahanan yang berbentuk oval. Setelah barang diterima Imam Samudra, petugas sipir tersebut kembali lagi ke rumah dinas dengan mengendarai sepeda motor yang sama. Petugas menyebutkan, adegan rekonstruksi tersebut merupakan gambaran dari sebagian perbuatan tersangka Benny dalam upayanya menyelundupkan sebuah laptop ke dalam ruang tahanan salah seorang terpidana mati bom Bali 2002. Dari hasil penyelidikan polisi, laptop terungkap dikirim dari Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah, melalui jasa pengiriman barang Tiki JNE. Dari seorang pengirim yang tercantum bernama Umar, ditujukan kepada petugas sipir Lapas Kerobokan bernama Benny Irawan, yang kini sudah pindah tugas ke Lapas Purwokerto, Jawa Tengah. Barang yang kemudian diketahui dipergunakan untuk chatting oleh Imam Samudra dengan sejumlah anggota jaringan teroris di luar tembok penjara, terungkap dikirim 2 Mei 2005 dan diterima dari dua petugas Tiki JNE oleh Benny pada 5 Mei 2005. Penerimaan titipan oleh Benny pertanggal itu sesuai dengan dokumen paket barang yang ada pada Tiki JNE Denpasar. Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol AS Reniban yang dihubungi terpisah, membenarkan adanya rekonstruksi atas kasus penyeludupan laptop ke dalam ruang tahanan salah seorang terpidana mati bom Bali 2002 oleh tersangka Benny. Usai dilakukan rekonstruksi, tersangka Benny langsung digiring meninggalkan Lapas Kerobokan. Menurut informasi, "sipir teroris" itu akan kembali diboyong ke Mabes Polri di Jakarta.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006