Cebu, Filipina (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda mengatakan, Pemerintah Indonesia dapat menerima penundaan penyelenggaraan KTT ASEAN ke-12 dan KTT Asia Timur (EAS) kedua di Cebu, Filipina, sampai Januari 2007. Pernyataan itu disampaikan Hassan Wirajuda kepada wartawan yang menemuinya seusai makan malam informal bersama enam menteri luar negeri negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Hotel Shangri-La, Cebu, Jumat malam. Ke-enam menteri luar negeri yang hadir dalam acara makan malam itu berasal dari Thailand, Laos, Viet Nam, Myanmar, Singapura, dan tuan rumah Filipina. Menurut Hassan Wirajuda, penundaan akibat Topan Utor itu dapat dipahami dan tidak ada hal lain kecuali bencana alam yang menjadi alasan penundaan tersebut. Namun, tanggal penyelenggaraan KTT ASEAN dan Asia Timur setelah penundaan ini belum diputuskan. "Yang pasti, Januari nanti tidak ada lagi pertemuan tingkat pejabat tinggi (SOM). Yang ada hanyalah pertemuan tingkat menteri dan kepala negara/pemerintahan," katanya. Sebelumnya, Pemerintah Inggris memberitahukan adanya informasi tentang ancaman terorisme terkait dengan penyelenggaraan KTT ASEAN dan Asia Timur itu. Terkait dengan datangnya Badai Utor, Menlu Hassan Wirajuda mengatakan, acara makan pagi untuk menghormati menteri luar negeri dari luar ASEAN tetap dilaksanakan, Sabtu pagi. Sejauh ini, Menlu dari luar ASEAN yang sudah hadir adalah Menlu RRC, Selandia Baru, dan Jepang, katanya menambahkan. Sementara itu, sebelumnya, sebelumnya, Koordinator Tim Pendahulu Departemen Luar Negeri (Deplu) RI, Prasetyo Budi, mengatakan, hampir seluruh anggota delegasi dan tim pendahulu RI untuk KTT ASEAN dan Asia Timur juga akan dievakuasi dari kota Cebu dengan menggunakan pesawat Boeing 737-200 TNI AU ke Manado menyusul akan datangnya Badai Utor sekitar Pukul 10 WIB, Sabtu (9/12). "Evakuasi dijadwalkan berlangsung sekitar Pukul 07.00 WIB Sabtu pagi dari Bandar Udara Internasional Mactan.Namun beberapa anggota tim akan tetap tinggal di Hotel Shangri-La Cebu untuk mengurus kepentingan kita terkait dengan KTT," katanya. Ia mengatakan, pesawat TNI AU itu dijadwalkan berangkat dari Jakarta Jumat malam Pukul 23.00 WIB dan akan mampir di Manado, Sulawesi Utara, untuk mengisi bahan bakar. Setelah itu, pesawat itu langsung terbang ke Cebu guna mengevakuasi para anggota delegasi dan tim pendahulu yang sudah tiba beberapa hari sebelumnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006