Atas nama pemerintah, saya menyambut baik dan mendukung kesuksesan konferensi ini. Pertemuan internasional ini, tidak saja positif bagi umat Buddha, tapi bisa jadi ajang untuk menjelaskan Indonesia kita,"
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Agama menyambut baik penyelenggaraan Konferensi Internasional Umat Buddha di Yogyakarta yang rencananya akan dilaksanakan pada 23-30 Juni 2015 di Yogyakarta.

"Atas nama pemerintah, saya menyambut baik dan mendukung kesuksesan konferensi ini. Pertemuan internasional ini, tidak saja positif bagi umat Buddha, tapi bisa jadi ajang untuk menjelaskan Indonesia kita," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sebagaimana dikutip laman kemenag.go.id yang dipantau dari Jakarta, Rabu.

Menag mengatakan Indonesia pada sisi tertentu adalah negara yang menarik.

"Kita ini seperti India meski mayoritas Hindhu tapi Taj Mahal yang notabene peninggalan Islam menjadi ikon nasional India. Begitu pula negara kita, meski mayoritas beragama Islam, tapi banyak dikenal karena candi Borobudurnya, yang notabene adalah peninggalan Buddha," katanya.

"Hal seperti ini tidak kita dapatkan di Timur Tengah. Jangankan peninggalan agama lain, peninggalan Islam saja banyak yang hilang dan dihancurkan," kata dia.

Menurut Lukman, kini saatnya Indonesia untuk lebih dikenal dunia dari berbagai sisi.

"Kita bisa menunjukkan tentang kehidupan keagamaan di negara kita. Meski mayoritas Islam tapi pemerintah serius untuk berupaya berbuat adil dalam dalam memberikan pelayanan kepada seluruh pemeluk agama," katanya.

Menag berharap dirinya dapat hadir pada perhelatan akbar bagi umat Buddha tersebut. "Semoga, saya bisa hadir di konferensi yang luar biasa ini," katanya.

Juru bicara panitia Konferensi Internasional Umat Buddha di Yogyakarta Mahathera Nyana Suryanadi mengatakan saat ini lebih dari 300 Buddhis dari luar negeri mendaftarkan diri untuk ikut perhelatan tersebut.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015