Lebak (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengoptimalkan kualitas produk unggulan daerah karena dapat menyediakan lapangan pekerjaan juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan.

"Kami terus mendorong produk unggulan daerah agar memiliki kualitas sehingga bisa merebut pasar domistik maupun mancanegara," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak, Dedi Lukman Indepur di Lebak, Senin.

Ia mengatakan, selama ini produk-produk unggulan daerah perlu dioptimalkan peningkatan kualitasnya sehingga dapat bersaing dengan produk lainnya.

Produk unggulan daerah itu antara lain gula aren dan pisang sale yang tersebar di Kecamatan Sobang, Muncang, Cibeber, Malingping, Cigemblong, Bayah, Cilograng dan Panggarangan.

Sejauh ini, perkembangan produk unggulan di daerah itu relatif berkembang meskipun pengelolaanya masih dilakukan secara manual.

Pemerintah daerah tahun 2015 ini memberikan pembinaan kepada perajin gula aren dan pisang sale melalui pelatihan manajemen, kewirausahan, diversifikasi produk, pengepakan dan pemasaran.

Selain itu juga memberikan bantuan-bantuan peralatan agar mampu meningkatkan produksi.

Selama ini, produksi produk unggulan daerah relatif terbatas sehingga tidak mampu memenuhi permintaan pasar.

Pembinaan ini untuk mendorong para perajin dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM).

Sebab produk unggulan gula aren Lebak terbaik di Pulau Jawa karena menggunakan bahan organik dari tanaman aren atau nira.

Bahkan, produk gula aren itu sudah menembus pasar Eropa, Australia dan Asean.

"Kami berharap pembinaan ini dapat meningkatkan kualitas produk unggulan daerah," ujarnya.

Menurut dia, pemerintah daerah menargetkan ke depannya para perajin sale pisang mampu memproduksi sendiri dan tidak menjual bahan setengah jadi ke luar daerah.

Saat ini, perajin sale pisang diklaim dari Sukabumi dan Cianjur.

Untuk itu, pihaknya meminta perajin sale pisang mampu memproduksi sendiri dengan kualitas yang baik.

"Kami optimistis ke depan perajin sale pisang bisa produksi sendiri melalui pengoptimalan pembinaan itu," katanya.

Anwar (45), seorang perajin gula aren warga Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, mengaku pernah mengikuti pameran produk gula aren Lebak di Belanda melalui sponsor perusahaan eksportir dari Jakarta.

"Selama tiga tahun terakhir ini gula aren produksi Lebak diekspor ke Belanda. Kami bisa memasok gula aren yang kami tampung dari enam kelompok binaan ke perusahaan eksportir di Jakarta sebanyak 19 ton. Perusahaan itu kemudian mengekspornya ke Belanda," katanya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015