Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Potensi kebakaran lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, pada musim kemarau tahun ini diprediksi menurun dibanding tahun lalu.

"Kemaraunya diprediksi tidak normal atau abrnormal, yakni masih ada hujan. Jadi, tidak sampai terjadi kemarau panjang yang membuat tanah retak-retak. Potensi kebakaran lahan saat kemarau nanti diprediksi tidak terlalu besar," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Rukmana Priyatna di Sampit, Kamis.

Meski demikian, Rukmana menegaskan, BPBD selalu siaga terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran lahan dengan menyiagakan tiga unit pemadam kebakaran di tiga wilayah yaitu Kecamatan Parenggean, Mentaya Hilir Utara dan Mentaya Hulu.

"Kami terus berkoordinasi dengan instansi lainnya, khususnya Dinas Kehutanan dan Perkebunan serta Badan Lingkungan Hidup. Saat terjadi bencana, semua instansi terkait menjadi satu untuk sama-sama menanggulanginya," jelas Rukmana.

Stasiun BMKG Bandara Haji Asan Sampit, memprediksi kemarau di Kotim tahun ini merupakan kemarau basah.

Struktur tanah di Kotim yang sebagian merupakan gambut tebal, membuat daerah ini menjadi salah satu daerah paling rawan kebakaran lahan di Kalteng. Masyarakat diminta ikut peduli dengan melakukan pencegahan terjadinya kebakaran hutan, lahan dan pekarangan di lingkungan masing-masing.

Pewarta: Norjani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015