Jakarta (ANTARA News) - Pesawat Boeing 737-400 milik maskapai penerbangan Adam Air yang dilaporkan hilang dalam penerbangan dari Surabaya ke Manado, Senin siang layak terbang. "Sertifikat kelayakan terbang pesawat tersebut baru akan berakhir 19 Januari 2007," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Departemen Perhubungan Muhammad Ikhsan dalam jumpa pres Adam Air di Hotel Seraton Bandara Soekarno Hatta Jakarta, Senin malam. Ikhsan menjelaskan, pesawat yang berangkat dari Surabaya pukul 13.59 wita, dan direncanakan tiba di Manado itu terakhir dilakukan pengecekan pada Desember 2005 dan telah dinyatakan layak terbang. Ia menjelaskan, sejauh ini pihaknya belum mengetahui penyebab kejadian dan belum ada laporan adanya pendaratan darurat dari bandara yang dimungkinkan menjadi pendaratan pesawat tersebut. "Memang hampir semua cuaca di Indonesia tidak cukup baik, karena mendung," ujarnya. Ikhsan menyebutkan, untuk sementara baru diketahui bahwa pesawat hilang pada posisi 35 ribu kaki di udara dan pada koordinat jatuhnya pesawat di titik 3 derajat 135 menit 257 detik Lintang Selatan dan 0 derajat 119 menit 917 detik Bujur Timur atau diperkirakan berada di sekitar Mamuju. Kontak terakhir di area control centre (ACC) Makasar pada pukul 13.53 WIB dan kehilangan kontak pada pukul 16.07 WIB. "Belum diketahui penyebab hilangnya pesawat. Kemungkinan posisinya berada di darat, tapi belum diketahui pasti," ujarnya. Dalam kesempatan yang sama Direktur Keselamatan dan Keamanan Adam Air sekaligus Ketua Crisis Center Adam Air menyebutkan pesawat yang diawaki kapten Refry A Widodo dan copilot Yoga itu membawa 96 penumpang. "Sebanyak 96 itu terdiri, 85 dewasa, tujuh anak-anak, dan empat bayi. Empat orang di antaranya berasal dari Jakarta," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007