Surabaya (ANTARA News) - Empat personil TNI Angkatan Laut ikut dalam penerbangan pesawat Adam Air jenis V 737-400 rute Jakarta-Surabaya-Manado yang hingga kini nasibnya belum diketahui setelah kehilangan kontak dengan pengatur lalu lintas Bandara Hasanuddin Makassar sejak Senin pukul 14.07 WIB. Informasi yang dihimpun ANTARA News dari Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmatim Letkol Tony Syaiful di Surabaya, Selasa dini hari, menyebutkan dua dari empat personil TNI AL tersebut adalah perwira menengah yang bertugas di Pangkalan Utama TNI-AL (Lantamal) VIII Manado. Mereka adalah Wakil Komandan Lantamal VIII Manado Kolonel Laut Bambang Supriyanto, Asrena Lantamal VIII Manado Letkol Laut Bambang Mardiyanto, Letda Laut Pasaribu (Perwira Pertama Lanal Tahuna), dan Kelasi Kepala Syamsul Arifin (Tamtama Lanudal Manado). "Selain itu, kami juga mendapat informasi kalau satu personil TNI AL lainnya juga ikut dalam pesawat itu, yakni Lettu Laut Syamsuri. Cuma kabar ini masih simpang siur, apakah dia ikut Adam Air yang ini atau pesawat lain," ujar Tony Syaiful. Ia tidak bisa memastikan kondisi keempat personil TNI AL tersebut, karena hingga kini keberadaan pesawat Adam Air juga belum bisa dipastikan. "Namun yang jelas, TNI AL siap bergabung dengan Tim Basarnas untuk membantu melakukan pencarian korban sekaligus mengevakuasinya," katanya. Saat ini, sejumlah kapal milik TNI AL yang berada di Perairan Sulawesi diperintahkan untuk merapat di sekitar Perairan Mamuju yang diduga menjadi tempat jatuhnya pesawat yang membawa 96 penumpang tersebut. Tony Syaiful menambahkan musibah yang menimpa pesawat Adam Air itu, membuat konsentrasi TNI AL terpecah, karena pada waktu bersamaan sedang membantu proses evakuasi korban kecelakaan KM Senopati Nusantara. Pesawat Adam Air nomor penerbangan KI 547 "take off" dari Bandara Juanda Senin sekitar pukul 13.00 WIB dan setelah kurang lebih satu jam mengudara dan tepat di atas Makassar kehilangan kontak. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007