London (ANTARA News)- Israel menyusun rencana-rencana untuk menghancurkan fasilitas pengayaan uranium Iran dalam satu serangan nuklir taktis menggunakan bom-bom atom berkekuatan rendah "penghancur bumker", kata The Sunday Times. Suratkabar mingguan itu mengutip sejumlah sumber militer Israel yang mengatakan bahwa dua dari skuadron angkatan udara Israel sedang dilatih untuk menggunakan senjata itu bagi satu serangan tunggal. Sumber-sumber itu mengatakan rencana itu melibatkan penembakan rudal-rudal konvensional yang dikendalikan laser ke permukaan "terowongan-terowongan" dalam sasaran-sasaran sebelum nuklir-nuklir mini" dengan kekuatan yang setara dengan satu perlimabelas bom atom Hiroshima ditembakkan. Rencana itu sama dengan satu rencana dalam sebuah laporan di majalah New Yorker April lalu yang telah dipertimbangkan AS. Gedung Putih membantah artikel yanmg ditulis perwata Seymour Hersh sebagai "informasi yang buruk". Tiga sasaran utama itu adalah fasilitas pengayaan uranium di Natanz, fasilitas konversi uranium dekat Isfahan dan sebuah reaktor air berat di Arak, semuanya di selatan ibukota Teheran. "Segera setelah ada lampu hijau, itu merupakan satu missi, satu serangan dan proyek nuklir Irn akan dihancuran," kata salah seorang dari sumber-sumber yang tidak disebut namanya yang dikutip mingguan itu. Opsi serangan nuklir itu ipertimbangkan karena para komandan militer Israel yakin serangan-serangan konvensional mungkin tidak cukup efektif untuk menghancurkan fasilitas-fasilitas yang dipertahankan dengan kuat itu, kata surat kabar tersebut. Senjata-senjata atom itu akan meledak jauh dibawah tanah untuk meminimal risiko radioaktif, tambahnya. Dewan Keamanan PBB bulan lalu dengan suara bulat mengenakan sanksi-sanksi terhadap Iran untuk mencegah negara itu melakukan aktivitas pengayaan uranium. Teheran mengatakan program nuklrinya hanya untuk tujuan damai dan untuk penmbangkit listrik tapi Barat kuatir bahwa kegiatan itu sebagai usaha untuk membangun senjata nuklir. Israel menolak mengenyampingkan aksi militer mendahului terhadap Republik Islam itu. Pada tahun 1981, Israel melakukakn aksi militer terhadap reaktor nuklir Irak di Osirak. Pada Oktober 2005, Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad dikecam karena menyerukan agar Israel "dihapus dari peta" dan disusul dengan komentar-komentar yang meremehkan "Holocaust" (pembunuhan terhadap warga Yahudi), demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007