Banyuwangi (ANTARA News) - Bandara Blimbingsari di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu, masih ditutup akibat abu vulkanik Gunung Raung (3.332 mdpl) yang mengguyur bandara setempat.

"Kami menerima Notice to Airmen (Notam) pada Jumat (10/7) malam yang menyatakan Bandara Blimbingsari ditutup pada Sabtu hingga pukul 12.00 WIB, namun jelang siang ada Notam baru yang memperpanjang penutupan bandara hingga pukul 16.00 WIB," kata Kepala Bandara Blimbingsari Sigit Widodo di Banyuwangi.

Menurut dia, hujan abu vulkanik turun cukup deras pada Jumat (10/7) malam di kawasan bandara sehingga petugas mengobservasi penyebarannya.

"Dengan ditutupnya bandara selama dua hari secara otomatis seluruh jadwal penerbangan baik maskapai Garuda Indonesia maupun Wings Air dibatalkan (cancel)," tuturnya.

Selain penerbangan komersial, lanjut dia, aktivitas sekolah pilot di Bandara Blimbingsari juga libur karena debu vulkanik masih mengguyur kawasan bandara, meskipun lebih tipis dibandingkan pada Jumat (10/7) malam.

"Penutupan bandara tentu berdasarkan berbagai pertimbangan dari sejumlah pihak yang berkompeten seperti Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Airnav) Indonesia dan Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.

"Kami tidak tahu apakah Bandara Blimbingsari bisa beroperasi pada keesokan harinya atau tidak, namun kami tetap memantau situasi setiap malam dan menunggu informasi dari Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan," paparnya.

Ia berharap bandara yang berada di Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi tidak lagi diguyur hujan abu vulkanik dan bisa beroperasi kembali untuk melayani para pemudik.

"Mudah-mudahan abu vulkanik segera reda, namun kami tetap siaga dan mengutamakan keselamatan para penumpang. Jika ada Notam dan debu vulkanik masih mengarah ke tenggara-selatan, maka bandara akan ditutup hingga batas waktu yang tidak ditentukan," katanya.

Data di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung mencatat aktivitas Gunung Raung pada Sabtu pukul 06.00-12.00 WIB, secara visual cuaca terang, angin tenang, suhu udara 25 derajat celcius, asap kelabu tebal dengan tekanan lemah 200-300 meter ke arah selatan-barat daya, terdengar suara gemuruh lemah hingga sedang.

Sedangkan gempa tremor terus menerus dengan amplitudo 5-32 milimeter, namun dominan 28 milimeter, sehingga kesimpulan Gunung Raung siaga.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015