Jakarta (ANTARA News) - Pengamat penerbangan, Arista Atmadjati, menilai arus mudik lebaran tahun ini bisa saja terganggu akibat letusan Gunung Raung di Jawa Timur, dengan catatan terdapat perubahan arah angin yang bertiup ke Barat.

Arista menyebutkan bahwa apabila angin bertiup ke arah Barat, abu vulkanik letusan Gunung Raung bukan tidak mungkin akan terbawa hingga ratusan kilometer dan menyebabkan penutupan bandara sebagaimana sempat terjadi dengan lima bandara yakni Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Bandara Internasional Lombok, Bandara Selaparang Lombok, Bandara Notohadinegoro Jember dan Bandara Blimbingsari Banyuwangi.

"Bisa jadi kalau angin bertiup ke Barat, dan abu vulkanik terbawa sampai ratusan kilometer, itu bisa mengganggu lebih banyak penerbangan," katanya saat dihubungi ANTARA News dari Jakarta, Sabtu.

Sementara untuk saat ini, Arista menilai bahwa arus mudik lewat udara belum banyak terganggu akibat abu vulkanik Raung, pasalnya Bali dan Lombok lebih banyak menjadi tujuan wisata ketimbang tujuan pulang para pemudik.

Sedangkan untuk para pemudik yang menuju Jember dan Banyuwangi, masih bisa menggunakan jalur darat.

"Sebetulnya yang paling utama dirugikan adalah sektor pariwisata kita, karena Bali dan Lombok itu tujuan wisata. Apalagi penerbangan dari Australia itu dibatalkan semua, jadi yang rugi banyak itu sektor pariwisata," tuturnya.

Arista menggarisbawahi apabila angin sedikit berubah arah dan bertiup ke Barat, bukan tidak mungkin akan memaksa Bandara Internasional Juanda di Surabaya mengalami nasib serupa laiknya lima bandara di atas.

Dan apabila itu terjadi, maka kekhawatiran gangguan arus mudik lewat jalur udara sudah pasti akan bermunculan.

Sebagai informasi, Bandara Internasional Ngurah Rai Bali sejak pukul 10.00 WITA sudah kembali beroperasi meskipun belum secara penuh.

Sedangkan Bandara Blimbingsari Banyuwangi berdasarkan Notice to Airmen (Notam) dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan diputuskan untuk memperpanjang durasi penutupan operasional hingga pukul 16.00 WIB.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015