Hal ini disampaikan Bagir Manan dalam sambutannya dalam acara buka puasa bersama antara Menkopolhukam di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa malam.
"Setelah Lebaran kami ingin bertemu untuk berdiskusi tentang masalah pers dengan Menkopolhukam sebab masih ada kelompok pers yang merasa cemas akibat tindakan beberapa orang," ujar Bagir Manan.
Dia melanjutkan, masih ada beberapa oknum yang tidak memperhatikan keberadaan Undang-Undang Pers dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan laporan jurnalistik.
"Negara membentuk UU Pers untuk melindungi menjamin kebebasan pers. Jadi kami mohon kepada Menkopolhukam untuk membantu menjadikan UU Pers sebagai titik tolak dalam setiap permasalahan yang terkait pers," tuturnya.
Pernyataan ini pun ditanggapi dengan positif oleh Menkopolhukam. Tedjo menyatakan bersedia untuk membahas hal tersebut dengan Dewan Pers setelah Hari Idul Fitri.
Selain itu, dia pun berjanji akan melindungi pewarta dalam setiap tindakan jurnalistiknya.
"Nanti juga akan ada pembicaraan agar wartawan tidak terganggu tugas jurnalistiknya," tutur Tedjo.
Dalam kesempatan itu, dia juga meminta pewarta agar tetap berimbang dalam membuat berita dan sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.
"Harus memberitakan fakta yang apa adanya, bukan ada apanya," tutur Tedjo.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
