Jakarta (ANTARA News) - Mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim mengatakan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi harus bisa melakukan sinkronisasi riset kelautan untuk mempercepat Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia.

"Secara teori memang (Indonesia) sudah on the track (untuk menjadi Poros Maritim Dunia). Tapi secara praktis belum, baik dari segi alokasi anggaran dan operasional," kata Emil Salim di sela-sela peluncuran Policy Brief LIPI tentang Strategi Riset Pengembangan Poros Maritim Dunia di Jakarta, Kamis.

Ia mengingatkan bahwa ada hal negatif yang datang dari laut, seperti gempa yang menimbulkan tsunami yang tidak bisa ditebak datangnya, kemunculan El Nino dan La Nina yang berawal dari arus laut dari Samudera Pasifik yang melalui laut Indonesia ke Samudera Hindia, dan peningkatan suhu air laut yang mempengaruhi perikanan hingga iklim.

Untuk bisa melakukan mitigasi dan adaptasi dengan tepat dari hal negatif yang berasal dari laut dan menekan angka kerugian dan kehilangan yang sangat besar, ia mengatakan penelitian kelautan sangat penting dan harus dilakukan.

"Tsunami berasal dari laut, dampaknya di Aceh, triliunan rupiah dari pembangunan yang sudah dilakukan hancur. Karena itu penelitian kelautan penting untuk bisa melakukan mitigasi dan adaptasi secara benar," ujar dia.

Langkah yang dapat diambil, ia mengatakan sinkronisasi riset oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), BPPT, LIPI, Perguruan Tinggi, hingga lembaga-lembaga penelitian seperti yang pernah dilakukan mantan Menteri Riset dan Teknologi BJ Habibie saat membuat pesawat terbang.

"Bisa tidak sekarang ini sinkronisasi riset di bidang kelautan dilakukan? Saya harap ristek (Kemristekdikti) melakukan sinkronisasi," kata Emil.

Kabinet Kerja, ia mengatakan baru berumur 10 bulan, karena itu memang belum bisa dibandingkan dengan kinerja pada era BJ Habibie menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi.

"Jadi jika mau bandingkan tidak bisa apple to apple. Saya kira penting nantinya memberi waktu kepada Menristek untuk mensinkronkan badan-badan riset untuk melakukan penelitian yang mendukung target menjadi Poros Maritim Dunia," lanjutnya.

Karena itu, ia menegaskan pentingnya membuat prioritas yang sama dari setiap kementerian/lembaga di pemerintahan untuk mendukung Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia.

Karena itu, menurut Emil, penting meletakkan prioritas pada laut mengingat saat ini Indonesia sangat tertinggal di laut. 

Pewarta: Virna P
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015