Jakarta (ANTARA News) - Lonjakan penyerapan anggaran Kementerian Perindustrian diprediksi akan terjadi pada bulan ini atau Agustus untuk Tahun Anggaran 2015.

"Bukan-bulan ini akan terjadi percepatan penyerapan anggaran yang lumayan, mudah-mudahan akan terus meningkat," kata Sekjen Kemenperin Syarif Hidayat di Jakarta, Jumat.

Syarif mengatakan, penyerapan anggaran Kemenperin mencapai sekitar 23 persen dari pagu anggaran Rp2,7 triliun hingga 30 April 2015 pada APBN-Perubahan 2015.

Menurut Syarief, terdapat beberapa kendala dalam melakukan penyerapan anggaran, pertama berada di Ditjen Industri Agro dan Ditjen Pengembangan Perwilayahan Industri.

Untuk industri agro, lanjutnya, yakni kegiatan revitalisasi pabrik gula melalui bantuan langsung peralatan industri gula sebesar Rp153,2 miliar yang tidak dapat dilaksanakan karena BUMN calon penerima Penyertaan Modal Negara (PMN) yakni PTPN III.

Sehingga, PTPN III menolak PMN dari Kemenperin karena sudah menerima anggaran PMN dari Kementerian BUMN yang bersumber dari APBN-P 2015.

Selain itu, lanjutnya, anggaran untuk pengadaan lahan untuk kawasan industri, masih belum dapat diserap seluruhnya oleh Ditjen PPI Kemenperin, karena proses legalitas pembebasan tanahnya baru selesai tahun ini.

"Jadi, anggarannya belum bisa dibayarkan, karena legalitasnya belum selesai. Ternyata proses pengadaan tanah iutu membutuhkan waktu panjang," ujar Syarif.

Namun demikian, Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan bahwa kendala tersebut tidak akan mengganggu proses pengembangan dan pembangunan 15 kawasan industri di Indonesia.

"Tidak ada masalah soal pembangunan kawasan industri. ini hanya masalah tanah saja," ujarnya.

Diketahui, Kemenperin menyerap 13,74 persen atau Rp377,168 miliar dari pagu anggaran Rp2,7 triliun hingga 30 April 2015 pada APBN-Perubahan 2015.

Realisasi tersebut lebih tinggi dari realisasi anggaran rata-rata nasional sebesar 12,98 persen.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015