Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku sedang berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait dengan anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam beberapa hari terakhir ini.

Pada penutupan perdagangan saham sesi I, Senin ini (24/8), IHSG melemah sebesar 189,576 poin (4,37 persen) ke level 4.146,37. Bila dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu (30/12) yang di level 5.226,94 poin, maka IHSG telah mengalami penurunan sekitaar 26,04 persen.

"BEI sedang berkoordinasi dengan OJK terkait penurunan IHSG, membahas langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujar Direktur BEI Samsul Hidayat di Jakarta, Senin.

Ia mengemukakan bahwa sejauh ini Bursa masih terus melakukan pemantauan terhadap pergerakan pasar saham domestik salah satunya dengan menjalankan protokol manajemen krisis (crisis management protocol/CMP).

"Bursa Efek Indonesia memiliki indikator dan tahapan yang dapat dilakukan ketika pasar bergejolak," ujar dia.

Samsul Hidayat juga mengatakan bahwa stimulus peraturan sektor pasar modal yang dikeluarkan oleh OJK yang membolehkan emiten atau perusahaan publik untuk melakukan pembelian kembali sahamnya (buy back) diharapkan dapat menahan penurunan IHSG BEI lebih dalam.

Sementara itu, Sekertaris Perusahaan Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) Puji Haryadi mengatakan bahwa pihaknya sedang mengkaji untuk melakukan pembelian kembali saham perseroan dalam rangka menahan pelemahan lebih dalam.

"Dengan perseroan melakukan buy back maka saham beredar menjadi minim di pasar, dengan begitu diharapkan volatilitas saham akan menjadi stabil, namun masih dikaji mengenai valuasi harganya," ujarnya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015