Jakarta (ANTARA News) - Pengajar silat sekaligus aktor Yayan Ruhian (46) mengatakan pintar membawa diri dalam pergaulan jauh lebih penting dibanding mahir dalam teknik bela diri.

"Semakin saya tahu soal pencak silat, saya semakin takut. Karena setiap bertemu orang yang jago silat saya selalu menerka-nerka jangan-jangan dia lebih jago," kata Yayan di Jakarta, Selasa.

Yayan yang dikabarkan akan main dalam film Star Wars Episode VII: The Force Awakens itu mengatakan, meski jago bela diri, lebih baik menjadi orang yang memiliki pembawaan yang menyenangkan dari pada yang suka cari ribut.

"Bisa bela diri itu penting tapi lebih penting jadi orang yang tahu diri. Orang yang ngaku sakti bisa mati tapi kalau tahu diri bisa bertahan di mana saja," katanya.

Yayan menyarankan lebih baik menghindari pertikaian. "Kalau misalnya ada yang kesenggol lalu tersinggung dan marah-marah ya biarin lah, kecuali kalau dia urusannya fisik, dia mukul, kita hindari lah, kita tangkis, dan di silat itu prinsipnya musuh jangan dicari tapi kalau datang kita hindari."

Yayan mulai belajar silat sejak usia 13 tahun, keinginannya waktu itu sederhana, dia hanya ingin pandai silat.

"Saya sebagai anak kampung, ingin sekali bisa silat, makanya gabung ke perguruan. Tapi semakin ke sini-sini saya semakin takut silat. Saya mengajar di Pencak Silat Tenaga Dasar Indonesia sejak tahun 1987 sampai sekarang dan terus belajar karena saya belum tahu apa-apa."

Pemeran Mad Dog itu juga berbagi tips sehat dan murah untuk menjaga kebugaran. Menurutnya, agar tetap fit, dia tak perlu pergi ke gym, cukup dengan berjalan kaki atau latihan beban sederhana seperti menimba air.

"Angkat beban bukan prioritas saya. Kalau memang mau angkat beban, saya mah nimba air saja di rumah. Muter-muter parang di kebon. Setiap aktivitas saya usahakan jadi olah raga, termasuk kalau mau ke warung, saya jalan kaki saja dari pada naik motor. Saya kalau enggak keringetan sehati bisa sakit," katanya.

Nnnn Dikirim dari iPhone saya

Pewarta: Ida Nur Cahyani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015