Seoul, Korsel (ANTARA News) - Politisi Korea Selatan Chung Eui-yong meminta Indonesia berkontribusi dalam rekonsiliasi antara Korea Selatan dan Korea Utara.

Hubungan antara kedua negara itu memanas pada pekan lalu.

"Kami harap Indonesia dapat melanjutkan peran yang amat penting dan membangun dalam menuntaskan perbedaan antara kedua negara," kata Chung ditemui di Hotel Conrad, Seoul, usai melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Rabu siang.

Menurut Chung, Indonesia memiliki peran yang unik dan kapasitas untuk berkontribusi terhadap rekonsiliasi perdamaian kedua Korea.

Chung yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal "International Conference of Asian Political Parties" mengatakan keyakinannya terhadap Indonesia yang telah menjaga hubungan baik kepada Korea Selatan maupun Korea Utara.

"Indonesia juga telah bertahun-tahun menjadi anggota terdepan Gerakan Non-Blok sehingga dapat memahami," ujar Chung.

Wapres JK mengunjungi Korsel untuk menjadi pembicara utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perdamaian yang diselenggarakan oleh Federasi Perdamaian Universal pada 28 Agustus.

Wapres tiba di Seoul pada Rabu pagi dan langsung melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan tokoh politik dan ekonomi dari Negeri Ginseng itu.

Dorong Investasi

Selain membahas perihal perdamaian, Wapres juga akan melakukan sejumlah pertemuan dengan pengusaha Korsel untuk mendorong investasi ke Indonesia.

Sementara itu, Kepala BKPM Franky Sibarani yang juga turut serta dalam rombongan Wapres ke Korsel berharap kunjungan JK dapat mendorong pemerintah Korea Selatan untuk menambah investasi di Indonesia.

"Saya harap pertemuan Pak Wapres dengan Perdana Menteri Korea akan memberikan dukungan percepatan," kata Franky.

Dia menambahkan, pada umumnya investasi Korsel di Indonesia merupakan sektor padat karya sehingga membutuhkan tenaga kerja yang banyak yang dapat memangkas angka pengangguran di Indonesia.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015