Batam (ANTARA News) - Wali Kota Batam Kepulauan Riau Ahmad Dahlan mengajak warga untuk menunaikan salat Istisqa untuk meminta hujan.

"Saya melihat kemarau terpanjang itu tahun ini. Sudah saatnya salat Istisqa, bila diperlukan," kata Wali Kota di Batam, Selasa.

Intensitas hujan di Batam menurun drastis akibat fenomena El Nino. Diperkirakan intensitas hujan kembali normal awal tahun depan.

Padahal, hujan adalah satu-satunya sumber air baku di kota itu. Batam bakal terancam krisis air bersih jika hujan tak kunjung turun.

"Kita semua tahu tidak ada mata air di Batam, waduk kami bergantung pada tadah hujan," katanya.

Debit air di waduk terus berkurang dengan minimnya hujan. Apalagi, areal resapan air di sekitar waduk rusak akibat kebakaran hutan, menambah parah kondisi waduk dan ketersediaan air.

Wali Kota pun mengajak masyarakat untuk menghemat penggunaan air.

Sementara itu, perusahaan air bersih PT Adhya Tirta Batam (ATB) memberlakukan kebijakan suplai air bergilir di sejumlah daerah di Kota Batam Kepulauan Riau, menyusul makin berkurangnya pasokan air baku di kota kepulauan itu.

Wakil Presiden Direktur ATB Benny Andrianto mengatakan kebijakan suplai air bergilir  terpaksa dilakukan untuk mengatasi dampak El Nino.

Fenomena alam itu menyebabkan menurunnya curah hujan, sehingga air baku yang dapat diolah menjadi air bersih terbatas.

Suplai bergilir akan diberlakukan di wilayah penyaluran air Dam Sei Harapan, yaitu sebagian Tiban, Sekupang, Tanjungpinggir, Tanjungriau, Patam dan sekitarnya.

Pewarta: Jannatun Naim
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015