Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah orang yang ditanya ANTARA News seharian ini menyatakan lebih memilih kereta api dengan tujuan Bandara Soekarno-Hatta ketimbang kereta api cepat Jakarta-Bandung yang akhirnya dibatalkan oleh Presiden Joko Widodo itu.

Kepada ANTARA News, kebanyakan warga mengaku lebih membutuhkan kereta api Bandara Soekarno-Hatta, ketimbang kereta api cepat Jakarta-Bandung, salah satunya diutarakan Qun'an Syukrilah (26).

Menurut Qun'an, berbeda dari rute Jakarta-Bandung, akses ke Bandara Soetta hanya terjangkau dengan bus atau mobil pribadi yang notabene harus melalui jalanan raya yang padat.

Karyawan swasta di Jakarta itu mengungkapkan, pengadaan kereta api menuju bandara bisa menjadi salah satu solusi mengurai kemacetan yang selama ini kerap terjadi. 

"Aksesibilitas pesawat saat ini hanya terjangkau dengan kendaraan bus atau mobil pribadi yang notabene jalan raya sudah jenuh. Untuk saat ini aksesibilitas kereta bisa menjadi salah satu solusi memecah kemacetan menuju bandara (Soekarno-Hatta)," ujar dia kepada ANTARA News, Sabtu.

Sari Hanifah (26) juga mengucapkan hal yang senada dengan menyebut lalu lintas menuju Bandara Soetta hampir selalu padat sehingga kereta api menuju bandara menjadi solusi bagi masyarakat ketimbang mobil pribadi dan bus.

"Soekarno Hatta itu kan bandara internasional, traffic-nya hampir selalu padat. Kalau ada kereta kan calon penumpang ada alternatif angkutan ke sana, bisa jadi lebih cepat dan kekhawatiran terlambat menjadi lebih sedikit," ujar perempuan PNS itu.

Lain lagi dengan Septiani (26). Dia menilai sekalipun bukan kereta cepat, perjalanan ke Bandung dari Jakarta masih bisa ditempuh dengan kereta api biasa. 

"Kalau kereta ke Soekarno-Hatta sudah ada, baru boleh ada kereta cepat ke Bandung. Setelah semua terhubung, baru boleh dibuat perjalanan supercepat," kata Septiani, mahasiswa program master.

Pemerintah menggulirkan rencana membangun kereta api supercepat Bandung-Jakarta dan kereta api Bandara Soekarno-Hatta, namun pemerintah lalu membatalkan kereta api supercepat berkecepatan 300 km per jam yang tadinya akan melewati samapi delapan stasiun itu.

Sementara untuk kereta menuju bandara, pemerintah baru 40 persen menyelesaikan pembebasan lahan untuk pembangunan jalur kereta yang akan beroperasi dari Stasiun Manggarai ke Stasiun Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 36,3 kilometer dengan melewati dan berhenti di Stasiun Sudimara Baru, Stasiun Duri dan Stasiun Batuceper.

Waktu tempuh diperkirakan mencapai 50 menit dari panjang jalur kereta 36,3 kilometer. Sepanjang 24 kilometer yang merupakan jalur ganda yang telah ada dan sisanya 12,3 kilometer jalur baru.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015