Pekanbaru (ANTARA News) - Sejumlah penerbangan di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru kembali mengalami gangguang setelah jarak pandang akibat kabut asap hanya sekitar 200 meter.

"Mestinya Garuda Indonesia dan Lion Air tujuan Jakarta sudah siap terbang. Namun kedua pesawat masih terparkir akibat jarak pandang sangat tidak memungkinkan untuk melakukan penerbangan," kata General Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru Dani Indra Irawan kepada Antara di Pekanbaru Senin pagi.

Sementara itu, ia mengatakan hingga pagi ini seharusnya ini ada enam penerbangan di Bandara SSK II Pekanbaru Air Asia tujuan Bandung, Garuda Indonesia dan Lion Air tujuan Jakarta.

Namun kabut asap yang terjadi sejak pekan lalu telah membuat sejumlah maskapai melakukan kebijakan seperti melakukan penyesuaian ulang jadwal penerbangan.

"Seperti yang dilakukan Air Asia. Maskapai tersebut melakukan re-timing dari pagi menjadi siang," ujarnya.

Sementara Citilink melakukan pembatalan seluruh penerbangan dari dan menujuk Pekanbaru sejak 5 September hingga 7 September ini.

Dengan kondisi cuaca buruk yang sulit diprediksi seperti ini, Dani meminta masyarakat untuk sabar dan memahami gangguan penerbangan akibat kabut asap yang terjadi. "Dengan kondisi seperti ini tingkat pembatalan sangat tinggi. Kita harap masyarakat sabar dan mengerti," ujarnya.

Bandara SSK II Pekanbaru terus mengalami gangguan akibat kabut asap sejak 2 September 2015 lalu. Bahkan pada Jumat (4/9) sebanyak 52 penerbangan mengalami pembatalan akibat kabut asap yang tidak kunjung membaik.

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan jarak pandang di Kabupaten Pelalawan hanya berkisar 50 meter akibat kabut kasap yang menyelmuti sebagian wilayah Riau sejak dua pekan terakhir terus memburuk.

"Pelalawan merupakan daerah dengan kabut asap paling tebal hingga menyebabkan jarak pandang 50 meter," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru, Senin.

BMKG menyatakan berdasarkan pencitraan satelit Terra dan Aqua terdapat 45 titik panas yang terdeteksi di tujuh kabupaten di Provinsi Riau.

Pewarta: Fazar Muhardi & Anggi Romadhoni
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015