Tokyo (ANTARA News) - Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang negara-negara berkembang di Asia pada Kamis, namun menguat terhadap yen, karena investor berspekulasi bank sentral AS akan menunda kenaikan suku bunga pertamanya dalam sembilan tahun.

Dolar naik menjadi 120,85 yen pada perdagangan sore di Tokyo, dari 120,61 yen pada Rabu sore di New York, euro menguat menjadi 1,1302 dolar dari 1,1285 dolar.

Mata uang tunggal juga naik menjadi 136,60 yen dari 136,11 yen.

The Fed diperkirakan akan mengangkat suku bunganya akhir tahun ini. Mata uang won Korea Selatan, rupiah Indonesia, dolar Taiwan, serta banyak mata uang dengan imbal hasil lebih tinggi lainnya, menguat terhadap greenback.

"Pasar Asia berkinerja baik hari ini di posisi berhati-hati menjelang keputusan suku bunga The Fed," Angus Nicholson, analis pasar di IG di Melbourne dalam sebuah catatan kepada klien.

Won Korea Selatan terus menguat beberapa hari setelah lembaga pemeringkat Standard & Poors menaikkan peringkat utang negara itu. Dolar jatuh menjadi 1.165,95 won dari 1.176,03 won pada Rabu di Tokyo.

Unit AS juga sedikit lebih rendah menjadi 14.438 rupiah Indonesia dari 14.459,50 rupiah, menjadi 32,37 dolar Taiwan dari 32,50 dolar Taiwan, menjadi 1,3971 dolar Singapura dari 1,3997 dolar Singapura dan menjadi 4,2458 ringgit Malaysia dari 4,2513 ringgit.

Dolar jatuh menjadi 46,48 peso Filipina dari 46,67 peso, dan menjadi 35,75 baht Thailand dari 36,00 baht.

Namun, naik menjadi 66,4600 rupee India dari 66,4375 rupee.

Dolar Australia dibeli 71,85 sen AS pada Kamis di Tokyo, naik dari 71,61 sen AS pada Rabu dan naik jauh dari posisi terendah enam tahun di bawah 69 sen AS yang disentuh pekan lalu.

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015