Washington (ANTARA News) - Moodys memangkas peringkat utang Prancis satu tingkat menjadi AA2 pada Jumat, mengatakan negara itu akan berjuang dengan pertumbuhan yang lambat dan beban utang tinggi selama lima tahun ke depan.

"Pemulihan ekonomi saat ini di Prancis telah terbukti lebih lambat secara signifikan dan Moodys percaya bahwa itu akan tetap demikian dibandingkan dengan pemulihan yang diamati selama beberapa dekade terakhir," kata Moodys.

"Prancis menghadapi tantangan ekonomi material, seperti tingkat pengangguran struktural tinggi, margin keuntungan perusahaan yang relatif lemah dan kehilangan pangsa pasar ekspor global yang berakar dalam kekakuan lama di pasar tenaga kerja dan pasar produknya," kata Moodys.

Akibatnya, pertumbuhan akan menjadi lambat dalam jangka menengah, yang akan menghalangi "setiap pembalikan material beban utang tinggi Prancis di masa mendatang," kata lembaga itu.

Penurunan peringkat itu satu tingkat dari peringkat Aa1 sebelumnya. Prancis kehilangan peringkat papan atas Aaa pada November 2012 ketika zona euro tenggelam ke dalam krisis, dan peringkat barunya berada di tingkat di bawah itu.

Moodys mengatakan bahwa kelayakan kredit Prancis "tetap sangat tinggi" secara keseluruhan dan memberi peringkat baru prospek "stabil". Pendukung itu adalah "upaya negara menstabilkan sektor keuangan publik dan inisiatif terbaru yang dikerahkan atau mengumumkan upaya menahan erosi daya saing perekonomian," katanya.

Dalam sebuah pernyataan setelah penurunan peringkat, Menteri Keuangan Prancis Michel Sapin menekankan bahwa kelayakan kredit Prancis tetap solid.

"Pemerintah tetap sangat berkomitmen untuk mengejar dan memperluas kebijakan reformasinya, bertujuan untuk meningkatkan potensi pertumbuhan dan lapangan kerja ekonomi Prancis," kata dia, seperti dikutip AFP.

(Uu.A026)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015