Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Banten Rano Karno mengaku kehilangan Adnan Buyung Nasution yang biasa ia panggil "ayah" itu.

"Beliau adalah sahabat almarhum ayah saya (Soekarno M, Noer). Saya panggil beliau ayah," kata Rano di rumah duka Jalan Poncol Lestari No. 7, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu.

Rano mengaku sudah hampir setahun tidak bertemu dengan pengacara senior tersebut. Ia justru sering berinteraksi dengan anak-anak dari Buyung.

Namun, Rano mengaku tidak akan pernah melupakan sosok Buyung yang disebutnya sebagai pejuang demokrasi dan keadilan.

"Beliau selain seorang pengacara, juga sangat idealis untuk menegakkan keadilan, demokrasi, salah satu pejuang. Dan beliau konsisten," ujar Rano.

Sebenarnya Rano hendak menjenguk sang "ayah", namun Buyung sudah lebih dulu wafat pada usia 81 tahun di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta pada Rabu, pukul 10.17 WIB.

"Saya juga izin pada anak-anaknya tidak bisa datang saat pemakaman karena ada salat Idul Adha dan acara pemerintahan," uja Rano.

Buyung meninggal setelah menderita komplikasi ginjal, lambung, dan paru-paru yang sudah dideritanya bertahun-tahun.

Jenazah akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir pada Kamis, 24 September 2015 pukul 08.00 (setelah salat Idul Adha).

Pewarta: Monalisa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015