Manado (ANTARA News) - Kebakaran hutan dan lahan di Desa Warembungan, Kabupaten Minahasa semakin meluas ke perkebunan cengkih petani Kelurahan Tinoor, Kota Tomohon, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Robby Kalangi, Rabu.

"Personel pemerintah kota yang terdiri dari BPBD, polisi kehutanan aparat linmas dibantu aparat TNI dan Polri serta dibantu masyarakat terus berupaya memadamkan api agar tidak merusak lebih parah lagi perkebunan cengkih," kata Kalangi di Tomohon.

Kebakaran hutan dan lahan Desa Warembungan sempat padam, namun kembali berkobar beberapa hari kemudian, terus meluas dan memasuki areal perkebunan cengkih dan kelapa petani Kelurahan Tinoor yang saling berbatasan.

Pemerintah Kecamatan Pineleng memperkirakan areal hutan ataupun perkebunan masyarakat yang terbakar seluas 200 hektare.

"Kami terus berupaya mengendalikan kobaran api agar tidak semakin jauh memasuki perkebunan petani atau memasuki wilayah permukiman warga," katanya.

Mantan Camat Tomohon Selatan ini menambahkan, hingga kini jajarannya bersama dengan dinas kehutanan dan perkebunan kota sementara melakukan pendataan total luasan perkebunan dan kawasan hutan yang hangus terbakar.

"Begitupun dengan kerusakan pohon cengkih atau hasil perkebunan lainnya. Untuk mengendalikan api agar tidak meluas, kami membuat sekat-sekat api yang dekat dengan garis api," ujarnya.

Sebelumnya, kebakaran juga terjadi di lereng Gunung Lokon pada Rabu (22/9), api kemudian berhasil dipadamkan pada keesokan harinya.

Kebakaran areal perkebunan petani cengkih Tinoor, berada di arah Utara kawah Tompaluan atau sekira 10 kilometer, kebakaran lereng Gunung Lokon sempat dipantau langsung Penjabat Gubernur Sulut Soni Sumarsono.

Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015