Palembang (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam sambutannya pada perayaan Hari Pangan Sedunia ke-35 mengatakan Indonesia perlu meningkatkan pemanfaatan teknologi untuk mendorong produktivitas pertanian.

"Di mana kunci produktivitas ialah teknologi. Di mana kunci teknologi ialah pendidikan. Karena itulah maka selalu pangan itu dibarengi dengan teknologi yang baik," kata Wapres di Desa Palu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan pada Sabtu.

Wapres menjelaskan keberhasilan produksi pangan tergantung sejumlah hal antara lain benih, pengairan, pupuk, metode pertanian dan kemampuan masyarakat dalam mengolah lahan.

Menurut Wapres, semakin tinggi populasi penduduk maka akan semakin berkurang luas lahan sawah untuk pertanian.

"Akibat bertambah penduduk maka bertambah rumah, industri, dan jalan serta kebutuhan akan lahan. Oleh karena itu yang harus dijaga adalah produktivitas," ujarnya.

Wapres menjelaskan untuk meningkatkan produktivitas pertanian akibat keterbatasan lahan, maka pemerintah bersama pelaku usaha perlu memanfaatkan teknologi serta peralatan yang efisien.

Pemerintah pun  memfokuskan kebijakan untuk menjaga keseimbangan harga dan pasokan komoditas beras untuk mengelola kepentingan umum.

"Memang setiap tahun konsumsi beras itu per orang menurun, karena di lain pihak ada impor gandum naik yang adalah peralihan-peralihan dari konsumsi ini," tuturnya.

Wapres mengatakan Indonesia mengimpor gandum 7 juta ton per tahun yang juga mencerminkan upaya penyeimbangan konsumsi beras.

Kendati demikian, Wapres tetap berharap agar produktivitas pertanian dalam negeri dapat ditingkatkan sehingga dapat mengurangi nilai impor Indonesia.

"Upaya kita semua adalah mengurangi impor. Oleh karena itulah diperlukan produktivitas yang baik, jangan kita tergantung dari luar baik itu beras, jagung, kedelai dan lain-lain," kata Kalla.

Sementara itu, dalam kunjungannya untuk menghadiri Hari Pangan Sedunia ke-35, Wapres didampingi oleh sejumlah pejabat negara antara lain Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015