Palembang (ANTARA News) - Pemerintah merekrut 10 ribu tenaga penyuluh pertanian swadaya untuk mengawal produktivitas tujuh komoditas utama pertanian pada 2016.

"Penyuluh pertanian swadaya ini kami rekrut dari pelaku pertanian seperti dari kalangan KTNA (Kontak Tani dan Nelayan Andalan)," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian, Pending Dadih Permana di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu.

Ia memandang para pelaku sudah sangat memahami pertanian, bahkan pemahamannya melebihi petugas penyuluhan pertanian itu sendiri.

"Hanya mereka belum memiliki kemampuan penyuluhan. Itu yang kami fasilitasi, tanpa harus mendapatkan honor karena bagi mereka peningkatan kapasitas seperti ini sangat perlu," ujarnya di sela-sela Peringatan Hari Pangan se-Dunia di Jaka Baring Sport City itu.

Keberadaan mereka nantinya akan melengkapi tugas 27 ribu penyuluh pertanian berstatus pegawai negeri sipil dan 20.300 tenaga harian lepas penyuluh pertanian.

Mereka akan mengawal dan meningkatkan produktivitas tujuh komoditas utama, yakni padi, jagung, kedelai, daging, bawang merah, bawang putih, dan tebu.

Terkait dengan pelibatan personel TNI sebagai tenaga penyuluh pertanian, Pending menegaskan bahwa peran TNI terbatas sebagai tenaga pendukung dan mendinamisasikan para petani.

"Jadi mereka tidak mengambil alih tugas penyuluh pertanian. Dukungan TNI sangat bisa dirasakan oleh petani, baik untuk pembangunan irigasi maupun membasmi hama," ujarnya.

Peringatan Hari Pangan se-Dunia secara nasional dipusatkan di Palembang dan dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementan Hari Priyono.

Pewarta: M. Irfan Ilmje
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015