Kabut asap yang melanda Sumbar sudah berbahaya walaupun tidak konstan dan dapat berakibat fatal dalam jangka panjang terhadap masyarakat,"
Padang (ANTARA News) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Barat membagikan 400 lembar masker dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2015 dalam aksi solidaritas untuk korban asap kepada pengendara yang melewati Simpang Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumbar.

"Kabut asap yang melanda Sumbar sudah berbahaya walaupun tidak konstan dan dapat berakibat fatal dalam jangka panjang terhadap masyarakat," kata Manager Advokasi dan Kampanye Walhi Sumbar Abdul Halim di Padang, Rabu.

Ia mengatakan aksi itu bertujuan untuk mengedukasi masyarakat akan bahaya asap terhadap kesehatan dan dampaknya bagi lingkungan.

"Dampak kabut asap terhadap kesehatan selain Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), iritasi mata, hidung dan tenggorokan juga menyebabkan reaksi alergi, peradangan dan mungkin juga infeksi," katanya.

Selain itu bagi mereka yang berusia lanjut dan anak-anak maupun yang mempunyai penyakit kronik dengan kondisi daya tahan tubuh yang rendah akan lebih mudah untuk mendapatkan gangguan kesehatan.

Ia mengimbau masyarakat agar menghindari aktivitas di luar rumah dan kalau bepergian supaya menggunakan masker sebagai tindakan pencegahan.

Sementara itu, aksi itu awalnya direncanakan digelar di tiga titik yakni simpang Imam Bonjol, Simpang DPRD Sumbar dan Simpang Lubuk Begalung Kota Padang.

"Namun hanya dua titik yang bisa direalisasikan yaitu di Simpang DPRD Sumbar dan Simpang Lubuk Begalung ini," kata Halim.

Pada setiap titik Walhi Sumbar membagikan sebanyak 400 lembar masker sehingga total ada 800 masker dibagikan.

Selain di Kota Padang, Walhi Sumbar juga akan melaksanakan aksi serupa di Kabupaten Sijunjung dan Dharmasraya pada Minggu (1/11).

Ia mengharapkan dengan aksi itu masyarakat sadar terhadap bahaya asap, peduli terhadap diri sendiri dan peduli dengan keadaan saudara-saudara yang terpapar asap di daerah lain.

Walhi juga meminta pemerintah untuk memberikan sanksi tegas kepada perusahaan yang membakar lahan dan memberikan pengobatan gratis bagi korban kabut asap.

Salah seorang warga Kota Padang, Rusmiati (53) mengatakan aksi ini sangat membantu dirinya dan masyarakat.

"Saya lebih tahu tentang bahaya dan dampak kabut asap terhadap kesehatan," kata dia.

Ia mengatakan selama melakukan aktivitas di luar ruangan, ia tidak pernah memakai masker.

"Saya akan memakai masker ketika melakukan aktivitas di luar ruangan," kata dia.

Pewarta: Junisman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015