Jakarta (ANTARA News) - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) membukukan penjualan bersih tumbuh sebesar 1,5 persen menjadi Rp47,56 triliun pada triwulan III 2015 dari Rp46,88 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim dalam siaran pers di Jakarta, Jumat mengemukakan bahwa kelompok usaha strategis (Grup) produk konsumen bermerek (CBP) memberi kontribusi terhadap penjualan sekitar 50 persen, bogasari (24 persen), agribisnis (18 persen), dan distribusi (delapan persen).

Pada periode itu, lanjut dia, laba usaha juga tercatat naik meski tipis sebesar satu persen menjadi Rp5,42 triliun dari 5,37 triliun, sedangkan marjin laba usaha sedikit menurun menjadi 11,4 persen.

Sementara itu tercatat, laba periode berjalan yang dapat distribusikan kepada pemilik entitas induk turun 45,2 persen menjadi Rp1,68 triliun dari Rp3,07 triliun, dan marjin laba bersih turun menjadi 3,5 persen dari 6,6 persen terutama disebabkan oleh rugi selisih kurs yang belum teralisasi sebagai akibat melemahnya nilai tukar rupiah.

Dijelaskan, dengan tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, "core profit" yang mencerminkan kinerja operasional turun 11,8 persen menjadi Rp2,71 triliun dari Rp3,07 triliun.

"Kondisi makro ekonomi dalam beberapa bulan terakhir cukup memberikan tantangan bagi kami. Melemahnya harga CPO dan nilai tukar rupiah telah mempengaruhi laba bersih kami, namun core profit hanya turun sebesar 11,8 persen," kata Anthoni Salim.

Sementara itu anak usaha perseroan, yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) juga mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 5,8 persen menjadi Rp24,10 triliun pada triwulan III 2015 dibandingkan Rp22,78 triliun untuk periode sama pada tahun lalu.

Dipaparkan, kontribusi penjualan didukung dari divisi mi instan 65 persen, dairy (18 persen), makanan ringan (enam persen), penyedap makanan (tiga persen), nutrisi dan makanan khusus (dua persen), dan minuman (enam persen).

Sementara itu tercatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 16,3 persen menjadi Rp2,44 triliun dari Rp2,10 triliun dibandingkan triwulan III 2014 lalu.

"Secara umum kondisi pasar tidak mengalami perubahan setelah Hari Raya. Kami senag bahwa ICBP dapat mempertahankan pertumbuhan yang sehat, baik dalam segi penjualan maupun laba bersih," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015