Saya sangat mendukung proyek PLTB, karena ini nantinya yang bisa selamatkan Indonesia dari kekurangan energi pada masa depan,"
Bantul (ANTARA News) - Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat RI Kardaya Warnika mengatakan pembangkit listrik tenaga bayu yang dikembangkan di pantai selatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk selamatkan Indonesia dari kekurangan energi.

"Saya sangat mendukung proyek PLTB, karena ini nantinya yang bisa selamatkan Indonesia dari kekurangan energi pada masa depan," kata Kardaya saat berkunjung ke Pantai Gua Cemara Kabupaten Bantul, Selasa.

Pantai Gua Cemara yang terletak di Kecamatan Sanden ini merupakan salah satu lokasi pengembangan PLTB yang rencananya di sepanjang pantai selatan yang meliputi tiga kecamatan, yakni Kretek, Sanden, dan Srandakan.

Menurut dia, dikatakan bisa menyelamatkan Indonesia dari kekurangan energi, karena sumber energi dari pembangkit ini adalah bayu atau angin dan matahari yang bisa didapat dengan mudah serta tidak akan habis.

"Coba kalau kita mengandalkan energi fosil lainnya seperti minyak dan batu bara yang jelas selain merusak lingkungan juga akan habis, makanya ini potensi kita dengan manfaatkan tenaga angin dan matahari," kata Kardaya.

Bahkan, menurut dia dengan adanya PLTB ini akan berdampak pada harga listrik itu sendiri yang murah nantinya, ketika sumber energi dari fosil susah didapat, atau dibanding listrik yang dihasilkan dari energi konvensional.

"Ke depan pasti harganya murah, karena mahalnya hanya pada pembangunan di awal, karena tidak ada biaya bahan bakar, dan anggin ini gratis, sehingga akan lebih murah," kata dia.

Sementara itu, ia mengatakan, pada kesempatan tersebut pihaknya juga sudah memastikan proyek pengembangan PLTB yang bisa membangkitkan energi hingga 50 megawatt itu yang tidak hanya rencana, sebab investor akan mulai pembangunan fisik pada 2016.

"Mereka (investor) bilang tahun 2016 akan mulai fisiknya, dan ini suatu proyek yang sangat bagus bagi negara dan rakyat, karena kalau kita membangun PLTB berarti untuk pembangunan masa depan," katanya.

Pewarta: Heri Sidik
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015