Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga optimistis realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga akhir tahun 2015 bisa mencapai Rp20 triliun.

"Plafonnya Rp30 triliun, cuman kalau Rp20 triliun pasti bisa tercapai, minimal kalau bisa Rp24-25 triliun kan bisa lebih bagus," katanya ditemui usai membuka pameran UMKM disela pelaksanaan Seminar Internasional Penjaminan di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Senin.

Mantan Wakil Gubernur Bali itu menjelaskan bahwa hingga November ini diperkirakan sudah lebih dari Rp10 triliun kredit usaha rakyat yang dikucurkan.

Namun dengan sisa waktu hingga Desember 2015, ia optimistis KUR bisa direalisasikan seluruhnya.

Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2016 akan menurunkan bunga KUR dari 12 persen menjadi sembilan persen guna merangsang lebih banyak kucuran kredit yang diberikan kepada pelaku UMKM.

Sebelumnya, bunga KUR telah mengalami penurunan mulai sebesar 22 persen dan diturunkan menjadi 12 persen.

Nilai kredit yang diberikan juga masih tetap yakni sebesar Rp25 juta tanpa agunan untuk KUR usaha mikro dan KUR retail hingga Rp500 juta.

Selain bunga KUR yang menurun menjadi sembilan persen, pada tahun 2016 pemerintah menambah plafon KUR sebesar minimal Rp100 triliun.

Sementara itu terkait adanya "rating" atau sistem pemeringkatan, Puspayoga mengatakan bahwa sistem itu urgensi bagi Indonesia karena selama ini belum pernah dibentuk sistem perangkingan tersebut.

"Itu suatu urgensi yang perlu dibuat untuk UMKM," ucap mantan Wali Kota Denpasar itu.

Dalam pemeringkatan itu, akan memudahkan UMKM dalam mendapatkan kredit dari bank dan perusahaan pembiayaan karena dalam "rating" tersebut telah tercantum rekam jejak serta kualitas dari UMKM tersebut.

Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015